Sabtu, 16 Juli 2011

Jangan Menyingkat Salam dalam Tulisan

Seringkali seseorang mengawali tulisan dalam SMS atau e-mail yang mengawali salamnya dengan singkatan.
Singkatannyapun macam-macam. Ada yang singkat seperti “Asw “ atau “Aslm”. Ada yangsedikit lebih panjang
seperti, “Ass Wr Wb” atau Aslmwrwb”. Bahkan paling banyak kita dapatin adalah kata “Ass”.
Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Padahal ini adalah singkatan yang tidak enak
untuk di baca, terlebih kalau kita mengerti artinya. Marilah kita simak makna singkatan ini. Dalam kamus linguistic, arti
dari kata Ass yang berasal dari Bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut : Pertama, keledai. Kedua, orang yang
bodoh. Don't be a slly (janganlah sebodoh itu). Dan Ketiga, Pantat. Disinilah letak perbedaanya.
Dalam Surat An-Nuur (24) : 61, ucapan Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh adalah sebuah ucapan
yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik, sekaligus doa yang kita tujukan kepada saudara kita
sesama kaum Muslimah.
Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do'a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka,
apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan “Ass”, secara tidak sadar mungkin kita malah mendo'akan hal
yang buruk terhadap saudara kita. ( Majalah AULIA

Mana Lebih Dulu ?

Mungkin kita sering
merasa tidak maksimal
dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, karena
sebagian pekerjaan itu
t i d a k s e m p a t k i t a
selesaikan.
Kita bingung mana
yang harus kita selesaikan
terlebih dahulu, pekerjaan
besar atau yang lebih kecil.
Memang kita cenderung
memilih yang ringan untuk
diselesaikan lebih dulu
karena menganggapnya
enteng, tapi sebenarnya
itu kurang tepat.
Sebagai ilustrasi, ada
sebuah timba yang harus
kita isi dengan tiga macam
benda, yaitu batu, pasir,
dan air. Benda apa yang
a kan k i ta ma suk kan
terlebih dahulu?
Jika kita masukkan air,
lalu pasir dan batu, maka
air akan tumpah. Atau
pasir lebih dulu, maka batu

tak akan muat tentunya. Jadi apa dong yang harus lebih dulu
kita isi kedalam timba?
Ya, kita harus memasukkan batu terlebih dahulu, baru
kemudian pasir dan selanjutnya yang terakhir air. Dengan
begitu kita bisa mengisi ketiga benda kedalam timba tanpa ada
yang tumpah.
Dengan kata lain kita harus menyelesaikan pekerjaan yang
besar dan berat lebih dulu, baru kemudian pekerjaan lain yang
lebih kecil kita selesaikan setelah yang berat selesai. Jika
pekerjaan ringan kita dahulukan, besar kemungkinan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dan kompleks akan
keteteran.
Jadi, tunggu apa lagi. Segera selesaikan pekerjaan anda
sebelum anda ditinggalkan oleh kesempatan. (Adia).