Jumat, 30 Desember 2011

8 Entrepreneur Dunia yang Sukses Tanpa Ijazah

Syedara Lamuri, ternyata ijazah bukanlah satu-satunya modal untuk meraih sukses. berikut ini ada 8 contoh pengusaha dunia yang sukses tanpa ijazah. Mereka adalah sebagai berikut:

1. Walt Disney.

Setelah DO dari sekolah pada usia 16 tahun, karir Walt Disney menanjak. Dia hobi menggambar dan mencoba membuat beberapa kartun animasi. Hasilnya karya animasinya ternyata sangat disukai. Animasinya terkenal sangat disukai dan cukup kocak - beberapa karyanya seperti donald duck, micky mouse dll. Walt Disney meraih banyak penghargaan untuk pencapaiannya itu, sekarang penghasilan perusaan walt disney ini mencapai 30 miliar dolar pertahun.




2. Henry Ford. 

Pada usia 16 tahun, henr y ford meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai seorang mekanik, atau montir. Dari pengalaman yang ia miliki, ia kemudian melakukan percobaan membuat dan mendisain mobil hingga akhirnya berdirilah Perusahan Motor Ford yang memproduksi mobil. Kesuksesan pertama ford adalah mobil model T-nya.





3. Bill Gates.

Bill Gates pernah dinobatkan sebagai orang terkaya tahun 1995-2006. Sama seperti lainnya, Bill Gate juga adalah seorang siswa DO. Setelah DO dia lalu memulai bisnis software computernya sendiri, yang ia sebut
Microsoft Corporation. Bisa dilihat kan, betapa suksesnya Bill Gates sampai saat ini.


4. Steve Jobs

Tidak ada yang tidak mengenal Steve Jobs, dialah pembuat gadget canggih yang digandrungi orang saat ini, Apple PC, Apple ipod, Apple iphone, Apple tablet, dan lainlain. Dia hanya kuliah satu semester saja terus memutuskan keluar dan membuat produk inovatif teknologi komunikasi dan komputer yang selalu ditunggu setiap orang di dunia.





5. Mary Kay Ash.

Beliau adalah pendiri Perusahan Mary Kay Inc. Dia merintis usaha di bidang bisnis kosmetik. Kenyataannya adalah bahwa si Kay ini tidak pernah mengikuti pendidikan perkuliahan ataupun mengikuti kegiatan training atau pelatihan, tapi ternyata hal ini tidak menjadi hambatan ia berusaha. Mary Kay sukses menciptakan brandnya sendiri yang cukup terkenal di seluruh dunia. Bisnis ini mungkin belum masuk di Indonesia, tapi di berbagai belahan dunia, sekarang banyak sekali jutaan wanita yang menjalankan bisnis Mary Kay, menjual produk kosmetik.



6. Richard Branson

Beliau adalah seorang yang terkenal dengan taktik bisnis yang super dahsyat. Beliau adalah seorang konglomerat inggris bergelar Sir Richard Charles Nicholas Branson. Dia drop out dari sekolahnya di usianya yang saat itu baru 16 tahun. Setelah keluar dari sekolah, Richard branson memulai bisnisnya yang pertama dalam dunia tulis menulis dengan mendirikan Majalah Student. Kemudian dia mengekspansi bisnis ke dunia audio-recording, sampai akhirnya dia menjadi pendiri dan pemilik brand Virgin dan 360 perusahaan yang membawahinya. Richard sekarang menjadi orang terkaya urutan ke 261 versi majalah Forbes.

7. Simon Cowell.

Simon cowell awalnya bekerja di ruang surat menyurat untuk perusahaan penerbitan musik. Karena perjalanan karirnya, dia sekarang telah menjadi eksekutif A & R (Artis dan Repertoar) untuk Sony BMG Inggris, dan juga sebagai produser sekaligus juri untuk berbagai kontes seperti American Idol, British Got Talent, American Got Talent dll. Pasti kalian sudah pernah lihat orangnya, itu lho yang suka komentar paling pedas kalau ngomentarin performance para idol.


8. Michael Dell

Siapa yang gak tahu beliau ini, pastinya kalian semua tau kan? Tahu merek brand komputer dan laptop DELL, nah dialah penciptanya. Cerita sukses michael dell berawal dari keluarnya ia dari kuliah (DO) pada usia 19 tahun untuk memulai usaha yang dia namai PC's limited yang kemudian berubah nama menjadi Dell, Inc. Dell dengan semangat dan dedikasi 1000 dolarnya sukses menjual produknya hingga mendunia. Lihat biografinya di wikipedia ya..
(http://ahmadsehat.blogspot.com)

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Keempat) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Tujuan Yang Ingin Dicapai dari Pendidikan Alternatif Tujuan dari pendidikan alternatif tidak bisa dipisahkan dari tujuan pendidikan itu sendiri. Faure et al. (1972) menetapkan empat tujuan pendidikan, yaitu towards a scientific humanism (menuju manusia yang berilmu pengetahuan), for creativity (untuk kreatifitas), towards social commitment (menc ipt akan komi tmen sos i a l ) , dantowards the complete man (membentuk manusia yang sempurna). Setiap masyarakat seharusnya mempunyai tujuan pendidikannya sendiri. Di masa silam contohnya, kota Athena menetapkan arah pendidikan mereka adalah sebagai berikut: “Pendidikan bukanlah sebuah kegiatan yang terpisah, dilaksanakan dalam waktu-waktu tertentu, di tempat-tempat khusus, atau pada satu kurun masa hidup saja. Namun pendidikan adalah tujuan dari masyarakat itu sendiri. Negara mendidik warganya. Warga Athena di didik oleh budayanya, yaitu Paideia. Hal ini hanya mungkin dengan adanya perbudakan … Mesin-mesin modern juga melakukan hal yang sama seperti perbudakan di kota Athena” (Faure et al., 1972, h. 162). Secara tersirat disini dapat kita katakan bahwa tujuan pendidikan hanya dapat dicapai sepenuhnya dengan usaha yang sungguh-sungguh (baca: paksaan). Di Indonesia sendiri, tujuan dan arah pendidikan masyarakat (PENMAS) di awal t a h u n 1 9 7 0 a n a d a l a h u n t u k mengembangkan karakteristik dan keahlian dasar, menanamkan kebiasaan membaca yang baik, pendidikan untuk perempuan, serta pendidikan dan pembinaan kesejahteraan pemuda (PENMAS, 1982, h. 2). Lebih lanjut, Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan dari kemerdekaan Indonesia adalah ”…memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kartono (1997) berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu kompleks. Bagi orang tua dan guru, pendidikan selalu merupakan sebuah proses normatif (nila inilai). Oleh karenanya, pendidikan adalah sebuah elemen sosial dan filosofis dalam masyarakat yang disesuaikan oleh setiap generasi. Menurut Mutrofin (2007), seringkali suksesnya sebuah pendidikan sangat ditentukan oleh pengembangan ekonomi. Ini berarti tujuan dari pendidikan itu sendiri secara kompleks berhubungan dengan isu tersebut. Oleh karenanya, pendidikan diharapkan dapat menciptakan ma sya r aka t yang t e rdidik untuk menghadapi permasalahan yang rumit ( M u t r o f i n , 2 0 0 9 ) Jadi apakah tujuan dari pendidikan alternatif itu? Mottaz (2002) menjelaskan bahwa pendidikan alternatif mencoba untuk “… pertama sekali membuat ikatan dengan setiap pelajar, kemudian menjaga ikatan tersebut” (h. 17). Dengan alasan tersebut, Connell dalam Poverty and Education merujuk ke standar pendidikan yang dibuat oleh Australian Schools Commission tahun 1985 bahwa arah pendidikan adalah “To ensure that students have systematic access to programs which will equip them with economic and political understanding so that they can act individually or together to improve their circumstances (untuk memastikan bahwa para pelajar memiliki akses yang sistematis terhadap program-program yang dapat membekali mereka dengan pemahaman ekonomis dan politis sehingga mereka dapat bertindak secara individu atau bersama-sama untuk meningkatkan keberadaannya” (sebagaimana di kutip oleh Ballantine & Spade, 2001, h. 474). Desain pendidikan yang bagus dan tujuannya yang ideal tidaklah berguna t a n p a a d a n y a k omi tme n u n t u k melaksanakan program tersebut (Juwaidin, 2006, h. 35). Oleh karena itu, sebuah sekolah sebagaimana Falk (2009) sarankan, haruslah diarahkan sebagai sebuah tempat dimana anak-anak dapat mempelajari hal-hal berikut: 
? Menciptakan konteks yang bertujuan dan bermanfaat;

? Melibatkan anak-anak dalam kegiatan aktif yang membangun ketertarikan dan menggunakan kekuatan mereka untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam;
? Mema d u k a n k u r i k u l um y a n g m e m u n g k i n k a n a n a k - a n a k mempraktikkan ide-ide;
? Mendorong setiap orang untuk mengembangkan cara berpikir kritis;
? Menghormati perbedaan;
? Menciptakan masyarakat yang peduli terhadap segala aspek (sosial, emosional, fisik, dankognitif) dari “semua anak”;
? Menilai pembelajaran anak-anak dengan berbagai ukuran yang dapat membantu pembelajaran meraka;
? Melibatkan keluarga secara mendalam dalam kehidupan sekolah;
? Menempatkan anak-anak sebagai pusat kehidupan sekolah. (h. 176-177)
Sinyeu (Dec 6, 2011/1:37 p.m.)

Rabu, 28 Desember 2011

Jangan Memiliki Karakter Yahudi| Oleh : Afdhal Mahdi

"Dan di antara Ahlul Kitab ada yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu, dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan k e p a d a n y a s a t u d i n a r, t i d a k dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian lantaran mereka mengatakan, 'Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi'. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menempat janji (yang dibuatnya) dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah m e n y u k a i o r a n g - o r a n g y a n g bertakwa".(QS. Ali Imran [3] : 75-76) Allah Ta'ala memberitahukan kepada kita tentang karakter dan keadaan orangorang Yahudi, bahwa di antara mereka ada yang gemar berkhianat. Berkhianat sudah menjadi karakter mereka. Sepanjang sejarah. Mereka akan selalu melakukan pengkhianatan terhadap orang-orang Mukmin, dan orang-orang Yahudi selalu berlaku bathil. Allah Rabbul Aziz memperingatkan kepada orang-orang Mukmin sifat dan karakter orang-orang Yahudi, berkaitan dengan harta. Tetapi, karakter berkhianat itu, bukan hanya terhadap harta semata, tetapi dalam segala aspek kehidupan. Termasuk dalam pernjanjian dan kehidupan sehari-hari. Karena itu, hubungan antara orang-orang Mukmin dengan Yahudi itu, tidak pernah bersifat langgeng, lantaran sikap dan karakter mereka yang suka berkhianat. Pandangan orang-orang Yahudi itu, melakukan pengkhianatan dan bersikap khianat terhadap orang-orang Mukmin, lantaran mereka itu, menganggap berbuat khianat terhadap orang-orang Mukmin itu, bukanlah suatu tindakan dosa. Bukanlah kesalahan. Tetapi, sebuah kemestian yang harus mereka lakukan, agar orang-oran Mukmin, selalu menderita dan kesusahan. Orang-orang Yahudi, mengatakan, "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orangorang ummi". Pengertian 'ummi' itu, bagi mereka, dari sudut pandang ajaran agama mereka itu, tidak ada dosa bagi orang Yahudi memakan harta orang 'ummi', yaitu orang Arab, orang-orang Mukmin, dan Allah menghalalkannya bagi kami. Itulah persepsi orang-orang Yahudi terhadap orang-orang Mukmin. Di zaman modern ini, kaum Yahudi menciptakan sistem kufur dan bathil, seperti riba, bunga, utang dengan bungab e r b u n g a , y a n g me n g a k i b a t k a n k e b a n g k r u t a n d a n k e k a c a u a n . Seperti sekarang ini, di mana masyarakat dunia menghadapi kekacauan secara global, akibat sistem riba dan rente, yang mengakibatkan negara-negara yang menganut sistem riba, rente, itu bangkrut. Ini menjadi tujuan utama Yahudi, bagaimana komunias di luar golongan Yahudi, bangkrut, dan hanya mereka yang eksis. Penduduk dunia sekarang jumlahnya mencapai 7 miliar manusia. Dari 7 miliar itu, hanya 7 negara yang mendominasi seluruh kehidupan dunia sekarang ini, yaitu mereka yang tergabung dalam Group 7 Negara Industri. Dari 7 Negara Industri itu, yang berkuasa hanya 1 persen, dan yang 99 persen, mereka menjadi budak, yang terus-menerus diperas dan diperpudak oleh mereka yang berkuasa, melalui sistem yang mereka ciptakan. Mereka yang berkuasa yang jumlahnya hanya 1 persen itu, tak lain, orang-orang Yahudi.Orang-orang kaya Yahudi itu, yang menciptakan sistem ekonomi dunia, yang penuh dengan kekufuran dan kebathilan, seperti riba, rete, serta berbagai model sistem yang berkembang di dunia Barat, antara lain yang dijalankan oleh Madog, seorang Yahudi, yang menciptakan model skema ponzi, yang menghancurkan banyak orang di New York. Dan, Madoq telah dipenjara selama 150 tahun, akibat kedustaan dan penipuan yang dilakukan. Allah Azza Wa Jalla berfirman,"Mereka berkata dusta, dan dusta kepada Allah, padahal mereka mengetahui". Mereka membuat perkataan (theori) yang dibuat-buat, dan melakukan kedustaan dengan kesesatan yang nyata. Allah telah mengharamkan memakan harta orang lain, kecuali dengan cara yang benar. Tetapi, mereka kaum yang suka berdusta. Orang-orang Yahudi, sebuah kaum yang sudah menjadi karakter dan watak mereka berdusta. Abdurrazzaq meriwayatkan dari Sha'sha'ah bin Yazid, bahwanya seseorang berkata kepada Ibnu 'Abbas ra, ia berkata: "Kami memperoleh harta Ahli Dzimmah dalam sebuah peperangan berupa Ayam dan Kambing. Ibnu 'Abbas berkata, "Lalu apa yang kalian katakan?". Kami mengatakan, "Tidak ada halangan bagi kami untuk mengambilnya". Ibnu 'Abbas berkata, "Sungguh itu seperti ucapan Ahli Kitab". "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang Ummi". Jika mereka telah membayar jizyah, maka tidak halal bagi kalian harta mereka, kecuali d e n g a n k e r e l a a n h a t i me r e k a " .Sesungguhnya Allah Ta'ala mengutus para Nabi, sebagaimana Allah mengambil janji dari para Nabi, dan umat mereka, agar menjauhi semua yang diharamkan oleh Allah, dan mengikuti ketaatan syariah-Nya yang dibawa oleh penutup para Rasul dan penghulu ummat manusia. "Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa". Allah mengabarkan, sesungguhnya orang-orang yang menukar janji mereka kepada Allah untuk mengikutiMuhammad Shallahu alaihi wassalam, menyebutkan sifat beliau kepada manusia, dan menjelaskan urusan beliau, serta menukar sumpah-sumpah dusta mereka yang keji dengan harga yang sedikit dan murah, berupa kesenangan duniawi
yang fana ini. Maka, Allah Ta'ala menegaskan, "Mereka itu tidak mendapat bagian pahala di Akhirat". Artinya, mereka tidak mendapatkan pahala, dan tidak mendapatkan apa-apa kelak di Akhirat. Mereka telah berdusta dan berkhianat kepada Allah Ta'ala. Di Akhirat nanti Allah tidak akan mengajak mereka berbicara dengan lembut, dan tidak melihat mereka dengan pandangan kasih sayang. Hadist diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah Shallahu alaihi wassalam bersabda : "Tiga macam orang yang Allah tidak akan berbicara dengan mereka (dengan ucapan yang lembut), tidak melihat mereka pada hari Kiamat (dengan pandangan rahmat), tidak membersihkan mereka (dari dosanya), dan bagi mereka adzab yang pedih'. Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah mereka?' 'Sungguh rugi dan malang mereka?' Rasulullah mengulangi ucapan beliau tiga kali, kemudian beliau bersabda, 'Orang Musbil (menjulurkan pakaiannya di bawah mata kaki), orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu, dan orang yang mengungkit-ngungkit pemberiannya'." Selanjutnya Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, bersabda,"Barangsiapa bersumpah dengan sumpah dusta untuk merampas harta orang lain, niscaya ia akan bertemu dengan Allah Ta'ala sedang Allah marah kepadanya". Betapa hari ini pengkhianatan, kedustaan, dan merampas harta orang lain, disertai cara yang tidak sah, terjadi di manamana. Sudah menjadi karakter dan kebiasaan. Serta tidak dianggap sebagai perbuatan dosa. Inilah yang menimbulkan fitnah dan kekacauan dalam kehidupan. Manusia tidak pernah mendapatkan ketenangan dalam hidup mereka. Karena mereka memiliki sifat dan karakter seperti orang Yahudi, yang gemar berdusta dan berkhianat. Hanya sekadar ingin mendapatkan kenikmatan duniawi. Allah Ta'ala mengutuk dan membenci orang-orang Yahudi, terutama karena Rahib- Rahib merkeka menghalalkan yang diharamkan oleh Allah Ta'ala. Inilah pangkal m u s i b a h d a n k e h a n c u r a n . (afdhal_mahdi@yahoo.com)

Selasa, 15 November 2011

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Ketiga) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Sejarah Pendidikan Alternatif Bagaimana sejarahnyasehingga konsep pendidikan alternative itu muncul? Dalam edisi ini Penulis akan memaparkan beberapa pendapat para pakar pendidikan seperti Conley (2002),
Siegrist (2010), Buchori (1995), Badrundan Bastian (1999), danYulaelawati (2009) yang membuat kronologis dan kondisi pendidikan yang ada. Konsep pendidikan alternative itu telah muncul jauh hari, namun baru dikenal baik ketika sudah menjadi sebuah pilihan pendidikan yang patut dipertimbangkan oleh semua. Sejarah pendidikan alternative secara ringkas sebagaimana Conley (2002) gambarkan, “…era 1960an boleh dianggap sebagai periode inovasi; era 1970an adalah periode pengembangan; era 1980an adalah periode 'pergerakan', yang membawa ke periode pembentukan di tahun1990an; sementara abad 21 merupakan periode kompetisi, pilihan sekolah dan reprivatisasi” (h. 3). Konsep pendidikan alternative itu sendiri dapat dilacak ke tahun 1930an sebagaimana ajaran John Dewey (Siegrist, et al., 2010). Di Indonesia sendiri reformasi pendidikan tradisional dapat dikatakan dimulai di tahun 1950an dengan adanya program pemberantasan buta huruf dan kursus remedial pada malam hari setingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, dan Sekolah Lanjutan Tingkat A t a s ( B u c h o r i , 1 9 9 5 , h . 3 ) .Namun begitu, pendidikan alternatif di Indonesia tidak lah dikenal luas sebagai model pendidikan sampai akhir tahun 1990an seperti Bambang definisikan sebagai “Pendidikan yang pendekatannya lebih bersifat individual, memberikan perhatian lebih besar kepada peserta didik, orang tua atau keluarga dan pendidik, yang dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman” (Badrun & Bastian, 1999, h. 45). Lebih jauh lagi, kalau kita menelusuri praktek sejak abad-abad awal di Indonesia, kita dapat menemukan ide pendidikan di luar sekolah dalam
masyarakat masa itu. Indonesia baru mengenal yang namanya sekolah formal pada abad ke-16 yang diperkenalkan khususnya oleh orang Eropa, yaitu Portugis dan Spanyol yang memperkenalkan pendidikan Kristen, dilanjutkan oleh Belanda yang membuat sistim pendidikan kolonial. Pada akhirnya Jepanglah yang pertama sekali memberikan semangat untuk menggunakan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Sebelum abad pertama (masa tradisional), budaya tradisional yang ada lebih menitikberatkan kepada pemikiran intuitif
dimana pikiran diarahkan kehal-hal yang berhubungan dengan alam dengan segala mitosmitosnya. Memasuki abad pertama dan kedua, Budaya Hindu memperkenalkan ajaran-ajaran yang agak berbeda dengan membagi kelas-kelas sosial. Selanjutnya budaya Islam di abad ke-13 memperkenalkan kebebasan berpikir di tempat tempat yang dikenal dengan nama Dayah ( Y u l a e l a w a t i , 2 0 0 9 ) .

Rendah Tapi Mulia | Oleh : Adia Mirza

Bukankan  berada  di  posisi  yang tinggi itu sebuah kebanggaan? Dan berada di  tempat  rendah  itu  udik  dan  hina?Mungkin hal  itu  tidak sepenuhnya benar. Karena  saya  pernah  membaca  sebuah kisah  tentang  segumpal  salju  yang  rela turun  dari  puncak  sebuah  gunung,  dan menuju kebawah untuk melakukan sebuak pembuktian  terbalik. Ada  beberapa  butiran  salju  yang hinggap  pada  sebuah  batu  dan  batu  itu
sendiri berada di puncak tertinggi sebuah gunung. Mendapati  dirinya  berada  pada posisi  paling  tinggi  tersebut  mulai berimajinasi dalam dirinya. “Bukankah  aku  pantas  bangga  dan sombong  sekarang,  aku  yang  hanya segumpal  salju  tapi  berada  di  tempat setinggi  ini,  sedangkan  sejumlah  besar salju  yang  lain  berada  jauh  lebih  rendah dariku.” Sejurus  kemudian  ia mulai  berpikir dan berkata.  “Tapi,  ukuranku  sungguh  tidak sebanding  dengan  ketinggian  ini,  karena seperti hari – hari sebelumnya dengan mudah aku  melihat  apa  yang  dialami  teman  – temanku,  yang  hanya  dalam  beberapa  jam lenyap oleh sengatan matahari itu.   Ini terjadi karena mereka telah ditempatkan pada tempat yang  lebih  tinggi  dari  yang  seharusnya.
Aku berharap bisa melarikan diri dari kemarahan  sang  matahari,  menuruni lereng  gunung,  dan  menemukan  tempat yang  cocok dengan ukuranku yang kecil ini.” Dan kemudian  ia pun melemparkan dirinya  kebawah  dan  mulai  turun. Sementara  berguling  dan  meluncur  di lereng yang ditutupi salju, semakin dekat kebawah ukuran tubuhnya semakin besar pula.  Sehingga  saat  ia  menyelesaikan misinya  menuruni  bukit,  ia  mendapati dirinya  tidak  lebih  kecil  daripada  bukit yang menyangganya. Dan  itu merupakan salju terakhir musim panas yang dicairkan oleh matahari. Merupakan  pelajaran  berharga  apa yang diajarkan oleh segumpal salju diatas.
Kita  tidak  seharusnya  memaksakan  diri untuk  berada  di  tempat  yang  tidak seharusnya kita berada disana. Kita tidak perlu egois, mungkin ada orang lain yang lebih pantas berada pada posisi  tersebut, dan  ada  pula  tempat  yang  lebih  pantas untuk kita. Mungkin kisah ini bisa menjadi salah satu  parameter  kita  dalam  memilih pemimpin,  sehubungan  dengan  akan berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah ( p i l k a d a )   d i   A c e h .

Menjadi Tamu Allah| Oleh : Abrar, S.Pd

Menunaikan ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam yang ke lima wajib atas  tiap-tiap  insan  yang  telah  mampu  untuk  melaksanakannya terlepas dari kesiapan diri si  pelaksananya. Persepsi kita selama  ini barang  kali agak keliru. Pengertian mampu (istitha'ah)  diartikan hanya bagi mereka yang berharta atau  kaya.  Ini  kiranya  pengertian  yang  perlu  diluruskan.  Mampu  harus  diartikan  sebagai  adanya  kemauan,  kesadaran  dan  usaha  untuk  mengikuti  perintah  Allah  dengan  sebaik- baiknya  apapun  profesi  atau  kegiatan  yang  ditekuninya.  Apakah  sebagai  sopir,  tukang  sepatu, pedagang keliling, pedagang bakso/sate,  pedagang  sayur,  tukang  roti,  tukang ojek,  tukang  becak,  pengusaha,  pegawai  negeri, Angkatan  Bersenjata, polisi, penerbang, nakhoda, pejabat  negara  dan  lain  sebagainya,  setiap  pribadi  muslim  tidak bisa  lepas dari kewajiban untuk  berhaji.
Memperhatikan bahwa haji  itu bagian dari  Rukun  Islam  yang  lima, maka  ia merupakan  rukun yang harus dikerjakan oleh  setiap muslim,  apapun  dan  bagaimanapun  keadaan  rumah  tangganya.  Tidak  boleh  dari  awal  sudah  memvonis dirinya tidak mampu, dengan alasan  melihat keadaan hidupnya yang mungkin serba
kekurangan.  Allah  SWT  pasti  sudah  memperhitungkan keadaan umat Islam bahwa  ada yang dikategorikan miskin atau kekurangan  ketika  menetapkan  haji  sebagai  bagian  dari  rukun  Islam  yang wajib  bagi  setiap  umat  Islam

Di sisi lain, Menunaikan ibadah haji  bagi sebagian jama'ah merupakan sesuatu  yang  luar biasa   bagi yang pertama kali  melaksanakannya karena bagi si  jama'ah  akan  datang  dan  tiba  di  tempat  yang  paling mulia di bumi Allah, yaitu tempat  Na b i   Mu h amma d   me n y amp a i k a n   risalahnya dan tempat bagi Nabi Ibrahim  memanggil  para manusia  untuk  berhaji,  tempatnya siti Hajar berjuang mencari air   untuk Nabi Ismail sehingga terbentuknya  sumur zamzam yang merupakan air yang  sakral bagi jama'ah haji.  Singkatnya  tanah  Mekkah  dan  Madinah  merupakan  tanahnya  para  ambiya Allah  yang  tiap  tahun  dipenuhi  para  jama'ah dari berbagi penjuru dunia  ini.   Tentunya,   dalam  melaksanakan  i b a d a h   h a j i   p a r a   j ama ' a h   p e r l u   mempersiapkan  diri  dari  awal.  Siap  mental dan siap jiwa dan mempunyai niat  yang  ikhlas  bukan  dengan  untuk  niat  y a n g   l a i n .   Pe r a n a n   n i a t   s a n g a t   menentukan  diterima  tidaknya  hasil  aktivitas  atau  amalan manusia. Apabila  niatnya  tidak  benar  dan  tidak  pas maka  akan  tertolak  semua  amalan  yang  telah  kita  upayakan.  Kemurnian  niat  perlu  menjadi  perhatian  kita  agar  supaya  ibadah dan amalan kita bukan ibadah dan  amalan  yang  t idak  mendatangkan  m a n f a a t   a t a u   y a n g   s i a - s i a .  

Yang lebih penting lagi bagi jama'ah  haji  adalah  kesiapan  diri  menyandang  gelar haji  setelah melaksanakannya yang  bagi  sebagian  orang menjadi  tugas  berat  karena  sikap  dan  pribadinya  juga  harus  berubah  sesuai   dengan  gelar  yang  disandangnya.  Pergi  haji  juga  bukan  tamasya  atau  bermain-main  walapun  memang  ada  bagi   sebagian  orang  dijadikan  sebagai  pelancongannya  ke  negeri  Arab  tersebut  sehingga  ketika  si  pelaksananya  pulang  dan  bal ik  ke  negerinya tidak ada sesuatu kenangan dan  faedah apa – apa baginya.  Sesuatu  perbuatan  yang  baik  juga  harus  diniatkan  dengan  baik  pula  dan  harus  diperhitungkan  matang-matang,  jangan  sampai  berhaji  hanya  menjadi  pegangan  supaya  orang  memanggilnya  Tengku  Haj i   atau  berbagai   gelar   kemuliaan  lainnya. Semoga para  jama'ah  haji  kita  menjadi  para  jama'ah  yang  mempunyai niat yang ikhlas dan menjadi  haji  yang  mabrur.  Dan  bagi  kita  yang  belum ada kesempatan Insya Allah punya  niat   yang  ikhlas  juga  agar   Al lah  memberikan  kita  kesempatan  kelak.  Amin. (Abrar, S.Pd)

Rabu, 12 Oktober 2011

CARA MUDAH MENGHAFAL/MENGINGAT SURAT AL-FALAQ

Í – ä – Û, Terdapat dalam surat apa 3 kunci
huruf diatas???????
Tiga huruf itu terdapat dalam surat Alfalaq
yang ayatnya terdiri dari 5 ayat. Sebagian
o r a n g s e r i n g t e r t u k a r k e t i k a
membaca/menghafal ayat yang ke 3,4 dan 5
dalam surah ini, Kadang-kadang ayat ke 3
yang seharusnya Ghosiqin izaa waqob tapi
malah tertukar dengan Naffaasaatifil uqad
yang terdapat pada ayat yang ke 4. Kenapa ini
bisa terjadi???
Setelah saya melakukan tes dan bertanya
pada beberapa orang. Sebagian orang
mengatakan karena bunyinya hampir sama,-

jadi ya tertukar-tukar gitu dech. jadi sekarang
saya ingin memberi tipz/ cara mudah
menghafal/mengingat surat Al-falaq agar
tidak tetukar-tukar lagi. Jadi caranya sangat
mudah yaitu;
1. Dengan mengingat tiga huruf di atas.
2. Setelah melafaz surat ke 1 & 2 langsung ingat
dengan huruf Û, yaitu Wamin Syarri GHa
Siqin iza wakab
3.Dilanjutkan ä yaitu Wamin Syarrin
Nafasatifil uqad
4. Dan yang terakhir yaitu Í Wamin Syarrin
Hasidin iza hasad.
Jangan lupa dengan 3 huruf Í – ä – Û
Moga bermanfaat… (Musriena)

Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Sering kali kita mendengar kata-kata dari
orang tua yang mempunyai anak, “anak saya ini
kalau di ngomongi susah, apa perlu dipukul biar
menurut sama orang tua? Kenapa harus dengan
kekerasan menghadapi anak yang nakal? Kita selalu
mengedepankan emosi padahal kita ingin anak kita
menjadi anak yang baik, ini ada sebuah cerita yang
pernah terjadi dalam kehidupan kita. Pada suatu hari
Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi
ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan
suatu kisah dalam hidupnya :
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal
bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh
kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban,
Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak
memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara
perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke
kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk
mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi
sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan
itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan
daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga
meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda,
seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah
berkata,”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan
pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan oleh ayah dan ibu. Lalu, saya pergi ke bioskop.
Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John
Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam
menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju
bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah
menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00 !!!

Dengan gelisah ayah menanyai saya,”Kenapa kau
terlambat ?” Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya
menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi,
mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah
telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau
saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang
salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak
memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada
ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah
ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan
memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan
sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah.
Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata.
Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima
setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di
belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau
hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi.
Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa
heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana
kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan
mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa
kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas
hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal
yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa
kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa
kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak
tanpa kekerasan.
Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang
sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu
akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah
satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal
sebaliknya bisa terjadi? Ya bisa saja !

Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam
melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan
pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang
mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih.
Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan
kemudian menyesal setelah melakukannya. Jika kita mau
berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak
kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit”
perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap
inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan
dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit”
perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya ? Ya anda
pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang
menanamkan segala macam ”bibit” perilaku & sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak
dihabiskan dengan pengasuhnya (baby sitter). Ya berdoalah
semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran
bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif.
Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti
cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap,
berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda
memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik. Tidaklah
pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan
begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita
perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak
kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap ?
Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi
orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman
menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi
anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan
belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang
dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu
kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan
tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka
inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti
apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah
terpenuhi ?(Dari berbagai Sumber)

Karena Zakat Masalah Tauhid| Oleh : Sayed Muhammad Husen

Saya gunakan kesempatan diskusi sore
itu di serambi masjid untuk konfirmasi pada
Abu Muhammad, mengapa dia jarang
mendakwahkan tema zakat kepada peserta
pengajian atau jamaah Jumat. “Karena zakat
masalah tauhid. Jadi kalau tauhid ummat telah
baik dan bersih, maka secara otomatis
kesadasaran berzakat, infak, sedekah dan
menyerahkan hartanya untuk waqaf juga akan
tumbuh dengan baik juga,” katanya.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Dia
melihat, yang mendasar dalam membina
s e o r a n g mu s l im-mu t t a q i n a d a l a h
membetulkan tauhidnya. Yakinkah seseorang
secara total pada tuhannya. Apakah
syahadatain yang telah diikrarkannya mampu
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Itu pula masalah mendasar muslimin negeri
ini. Syahadat hanya diucapkan, tapi tak
diaktualkana, akibatnya zakat tak dibayar,
padahal status dia telah menjadi muzakki
(wajib zakat).
Seorang muslim-muttaqin yang
tauhidnya bersih, tak perlu lagi dimotivasi
supaya disiplin membayar zakat, menyantuni
fakir miskin, peduli terhadap penderitaan
ummat, dan melindungi harta anak yatim.
Imannya akan wujud dalam kehidupan pribadi
dan sos i a l . Hidupnya s epenuhnya
didedikasikan untuk ibadah mahdhah dan
ibadah sosial. “Zakat, bagian dari ibadah itu,”
k a t a A b u M u h a m m a d .

Dia menunjukkan bukti betapa
pengetahuan keislaman seseorang hampir tak
ada pengaruhnya terhadap kesadaran
berzakat. “Antum lihat saja, berapa lama
seseorang belajar agama yang dalam
kurikulum itu ada muatan zakat, sejak sekolah
dasar hingga pasca sarjana. Tapi ketika dia
sudah bekerja dan mendapatkan penghasilan
yang mencapai nishab, masih saja perlu
diundang untuk ikut sosialisasi zakat. Ini
aneh,” katanya.
Lebih parah lagi, cukup banyak sarjana
a g ama a t a u a l umn i d a y a h y a n g
mempersoalkan wajib tidaknya zakat
penghasilan. Entah apa yang dipelajari
bertahun-tahun di kampus dan dayah. Padahal
zakat di negeri ini telah menjadi hukum
positif. Telah menjadi UU dan Qanun (baca:
UU Nomor 38 tahun 1999 tentang
Pengelolaan zakat dan Qanun Aceh Nomor 10
tahun 2007 tentang Baitul Mal). “Semua ini
terjadi akibat tauhidnya belum beres,” tegas
Abu Muhammad.
Saya kembali ingin mendapat penegasan,
“Kalau begini kondisi ummat, Abu, bukankah
dalam dakwah, ceramah, khutbah dan pengajianpengajian
materi khutbah perlu diperbanyak
muatan zakat supaya kesadaran bisa lahir?” “Dari
kajian saya, materi tauhidlah yang mesti
diperbanyak,” tegasnya. Dia yakin benar, jika
tauhid telah baik, maka kesadaran mengamalkan
s y a r i a t I s l am k a f f a h a k a n l a h i r.

Ummat tak lagi mengamalkan Islam
sebagian-sebagian. “Kalau zakat saja yang
kita benahi, nanti akan muncul lagi
masalah lain, misalnya kaum sekuker yang
masih saja ingkar konsep daulah,” kata
Abu Muhammad.
Tauhid adalah masalah sentral. Zakat
bagian dari masalah itu. Jadi yang mesti
kita sosialisasikan adalah tema tauhid,
beriman yang sempurna kepada Allah Swt
dan rasul-Nya. Masalah berikutnya kata
Abu Muhammad, kita tak memiliki da'i
atau tenaga pengajar yang cukup untuk
menyampaikan tema tauhid ini. Justru
yang banyak di Aceh da'i peminat kajian
fikih. Untuk itu, dia merekomendasikan
D S I me n g a g e n d a k a n k e g i a t a n
“pembudayaan” kajian tauhid dalam
masyarakat.
Terima kasih Abu Muhammad. Anda
telah memberikan perspektif baru dalam
membangun kesadaran berzakat dan solusi
problem ummat. Gagasan Abu akan
menjadi inspirasi bagi amil zakat
profesional (baitulmal) dalam melakukan
sosialisasi zakat: bahwa sosialisasi juga
dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan tauhid, sebagai pelengkap
pendekatan fikih dan regulasi negara yang
d i l a k u k a n s e l a m a i n i .

Sabtu, 17 September 2011

Intisari Khutbah Idul Fitri Oleh : TIM Lamuri

khatib di Mesjid Jami' Abu Indrapuri Ust. Bismi
Khalidin S. Ag MS, dan Imam Ust. Ziaurrahman. Dalam
khutbahnya ia mengajak kita semua membawa
kebiasaan beribadah dalam bulan ramadhan menjadi
rutinitas kita diluar ramadhan, iklas, jujur, mencintai anak
yatim, menghormati dan menyayangi orang tua, serta
saling memaafkan.

Sama halnya dengan Tgk. Mahdi. S. Ag yang
berkhutbah di Mesjid Al Mukarramah Jruek yang
menyatakan menyantuni anak yatim dalam merayakan
Idul Fitri, sangat di muliakan Allah.
Tgk. Saifullah Rayeuk yang berkhutbah di Masjid
Lama Indrapuri mengatakan ummat Islam di seluruh dunia
saat ini sedang krisis silaturrahmi, sehingga
menjadikannya tidak kompak dan bercerai-berai.
Disamping mengajak sesama untuk saling memaafkan,
dan yang menjadi imam adalah Tgk. Mahdi Yusuf.
Khatib Idul Fitri Masjid Asy-Syuhada Lampanah
Tgk. H. Azhar Ibrahim Lc, dalam khutbahnya mengajak
ummat muslim untuk menjauhkan diri dari sifat yang dapat
mecelakakan diri dan memutuskan tali silaturrahmi seperti
ghibah dan ghamimah yang bisa membawa seseorang ke
tali permusuhan. Imam adalah Tgk. H. Ahmad Rizal, Lc.
Di Masjid Al-Munawwarah Jantho khatib Ust.
Fathurrahmi, M.Si. yang mengulas sejarah kuatnya
keyakinan beragama orang Aceh Tempo dulu. Saat itu
orang Aceh berpegang teguh dengan Kalimah La Ilaha
Ilallah sehingga Nanggroe Aceh menjadi negeri yang
makmur dan sejahtera. Sementara yang bertindak selaku
imam yaitu Ust. T. Mardhatillah, S.Hi, MH.
Mesjid At-Taubah Lheue dan Cureh menghadirkan
Ustadz. Ismu Ridha sebagai khatib, yang menjelaskan
cirri-ciri orang bertaqwa antara lain menginfaqkan harta,
pikiran, untuk Agama Allah baik diwaktu lapang maupun
sempit, mampu mengontrol emosi, memaafkan, berlaku
baik pada semua manusia, dan segera bertaubat atas dosa
yang dilakukan. Yang menjadi Imam Tgk. Abdul Hakim,
AH. (Herman, Adia, Abrar, Zulfan, Rasyidi, Ismu)

Minoritas Non-Muslim di Negeri Syari’at Oleh : Baihaqi

Masih ingatkah kita dengan berita
mengenai aliran sesat yang mewabah
remaja Aceh beberapa bulan yang lalu ? Itu
merupakan pengalaman pahit yang
membekas pada masyarakat Aceh, betapa
tidak, Aceh yang merupakan propinsi satusatunya
di Indonesia yang menerapkan
Syariat Islam ternyata mampu dimasuki
oleh jaringan aliran sesat yang mewabah
kepada ratusan remaja berintelektual.
Jumlah Muslim di dunia mencapai + 700
juta pemeluk, di Indonesia sendiri
mencapai 90% dari total penduduk, dan di
Aceh berjumlah 97,6% dari total
penduduk.
Namun demikian, bukan berarti
mayoritas Muslim mengucilkan minoritas
non-Muslim, itu kesalahan besar.
Hubungan antara sesama warga Negara,
yang muslim ataupun yang bukan muslim
sepenuhnya ditegakkan atas dasar
toleransi, keadilan, kebajikan, dan kasih
sayang, yaitu dasar-dasar yang tidak pernah
dikenal oleh kehidupan manusia sebelum
Islam, dan beberapa abad kemudian,
s e h i n g g a me n d o r o n g k e d a l am
pertentangan berdarah dengan mereka
yang berlainan agama, ras ataupun warna
kulit.
Namun mengapa masih terjadi hal-hal
yang demikian ? Apakah kita selaku
Muslim yang baik tidak ingat kepada
Firman Allah di dalam Surat al-
Mumtahanah ayat 8-9 ?
“ Allah tiada melarang kamu untuk berbuat
baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada pula mengusir kamu dari negeri
mu, Sesungguhnya Allah menyukai orangorang
yang berlaku adil. Allah hanya
melarang kamu menjadikan sebagai
kawanmu orang-orang yang memerangimu
karena agama, dan mengusir kamu dri
negerimu dan membantu orang lain untuk
mengusirmu, dan barangsiapa yang
menjadikan mereka sebagai kawan, maka
itulah orang-orang yang zalim”(Q.S.60:8-
9).
Prof.Dr.H.Mahmud Yunus sendiri
menafsirkan ayat tersebut bahwa Islam
boleh berbuat baik dan berlaku adil kepada
orang-orang kafir yang tidak memerangi
mereka. Yang dilarang Allah hanyalah
mengangkat pemimpin dari orang-orang
kafir yang memerangi mereka dan
mengusir mereka dari tanah airnya. Oleh
sebab itu salahlah persepsi orang-orang
(kafir) itu sendiri yang mengatakan bahwa
Islam menyuruh memerangi semua orangorang
kafir dan merampas hartanya. Dalam
surat al-Baqarah ayat 190 menambah
keterangan lagi yaitu: “ Hendaklah kamu
perangi pada jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu dan janganlah kamu
melampaui batas”.

Di dalam Islam, warga Negara non-
Muslim disebut dengan Ahludz-Dzimmah
atau Adz-Dzimmiyyun. Kata Dzimmah
berarti perjanajian, jaminan, keamanan.
Mereka dinamakan demikian karena telah
memiliki jaminan perjanjian ('ahd) Allah dan
Rasul serta jamaah kaum Muslimin untuk
hidup dengan aman dan tenteram di bawah
perlindungan Islam dan dalam lingkungan
masyarakat Islam, jadi bisa dikatakan bahwa
mereka mendapat jaminan keamanan kaum
Muslimin berdasarkan akad Dzimmah. Ada
beberapa hak yang diberikan kaum Muslimin
ketika mereka bertempat tinggal di sebuah
Negara Islam.
Yang pertama adalah hak untuk
menikmati perlindungan negara,perlindungan
ini mencakup segala macam pelanggaran
(serangan) baik dari luar maupun dari dalam
negeri itu sendiri, seperti Sabda Nabi :
“Barang siapa mengganggu seorang Dzimmi,
sungguh ia telah menggangguku, dan barang
siapa menggangguku sungguh ia telah
mengganggu Allah”. (H.R.Thabrani)
Yang kedua adalah perlindungan nyawa
dan badan, kaum Fuqaha telah bersepakat
bahwa pembunuhan yang dilakukan terhadap
seorang Dzimmi merupakan dosa besar.
Keselamatan mereka dilindungi oleh Islam,
demikian pula anggota badan mereka
dilindungi dari tindakan pemukulan dan
penyiksaan,sekalipun mereka terlambat
melaksanakan kewajiban keuangan yang
ditetapkan seperti jizyah dan kharaj.
Yang ketiga adalah perlindungan harta
benda, dimana ini merupakan kesepakatan
kaum Muslimin dari semua madzhab bahwa
perlindungan harta benda mereka sama
halnya dengan perlindungan terhadap jiwa
dan badan mereka. Diantara pesan-pesan
Umar kepada Abu Ubaidah adalah :
“Cegahlah kaum Muslimin dari tindak zalim
terhadap mereka (yakni Ahludz-Dzimah),
menggaggu,ataupun memakan harta mereka
k e c u a l i d e n g a n c a r a - c a r a y a n g
menghalalkannya”.
Yang keempat adalah perlindungan
terhadap kehormatan, Islam memberikan
perlindungan tehadap kehormatan dan harga
diri seoran dzimmi seperti halnya terhadap
kaum Muslimin, siapa saja tidaklah boleh
menc a c i s eor ang dz immi a t aupun
menunjukkan tuduhan palsu terhadapnya.
Selain itu Islam juga memberikan hak
terhadap kebebasan bekerja, berusaha, serta
juga memberikan terhadap jabatan dalam
pemerintahan, kecuali jabatan yang memiliki
warna keagamaan, pemimipin tertinggi
negara, panglima tentara, hakim untuk kaum
Muslimin dan sebagainya. Bahkan pada masa
pemerintahan Abbasiyah pun, jabatan
kementerian pelaksanaan bebearpa kali telah
dipegang oleh orang-orang Nasrani, yaitu
Nashr (309 H) dan Isa bin Nasthores (380H).
Dan masih banyak lagi hak-hak Ahludz-
Dzimmah yang hidup di negara Islam, disini
saya hanya menjelaskan beberapa intinya
saja.

Disamping hak yang diperoleh oleh
Ahludz-Dzimmah, mereka juga wajib
memenuhi beberapa kewajiban terhadap
kaum Muslimin.Di dalam sebuah buku
karangan Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul
”Minoritas Non-Muslim di dalam
Masyarakat Islam” dicantumkan beberapa
kewajiban mereka, yaitu;
Yang pertama adalah mereka wajib
membayar jizyah ( semacam zakat)
tahunan atas tiap kepala berupa sejumlah
uang kecil yang dikenakan terhadap pria
baliqh dan memiliki kemampuan,
sedangkan fakir miskin di bebaskan sama
sekali daripadanya. Nmaun jizyah tidak
berlaku lagi bila Ahludz-Dzimmah telah
memeluk Islam.
Juga mereka dikenakan Kharaj
( s ema c am p a j a k k e k a y a a n a t a s
tanah),Ahludz-Dzimmah tetap dikenakan
kharaj walaupun ia telah memeluk Islam.
Yang kedua, Ahludz-Dzimmah (dzimmi)
berkewajiban untuk berkomitmen atau
tunduk terhadap perundang-undangan
Islam yang tidak menyentuh aqidahaqidah
mereka. Sebagian kalangan
Fuqaha berpendapat, jika mereka
meminta Islam mengadili diantara
mereka, maka kita kaum Muslimin
dibolehkan memilih apakah akan
memperlakukan hukum syariat atau
bersikap netral.
Dan yang terakhir adalah Ahludz
dzimmah berkewajiban untuk menghormati
kaum Muslimin. Mereka wajib menjaga
pergaulan,busana, dan tidak dibenarkan
pula mempopulerkan berbagai aqidah dan
ideologi yang bertentangan dengan aqidah
agama negara. Mereka tidak boleh secara
terang-terangan meminum khamr, makan
daging babi,walaupun di dalam keyakinan
mereka khamr dan babi itu hal yang
dibolehkan.
Apa yang telah saya uraikan adalah
bukannya Islam hendak berlaku sewenang
wenang terhadap minoritas non-Muslim
(yang telah memiliki perjanjian dengan
kaum Muslimin) atau pun bersikap
berlebihan terhadap mereka. Namun
sesungguhnya Islam itu adalah agama yang
lembut tapi tegas, menghormati hak-hak
orang lain dan agama yang cinta
perdamaian. Jika masyarakat non-Muslim
telah menghormati hak-hak setiap kaum
Muslimin dan tidak selalu berburuk sangka,
maka saya kira tidak akan ada yang
namanya perang antar agama, ras, ataupun
warna kulit.Terkait Penyebaran aliran sesat
beberapa bulan lalu, ini merupakan
pelangaran hak yang harus ditindak tegas
oleh penegak hukum di Aceh, tak khayal
seluruh masyrakatAceh menginginkan agar
dalang penyebaran agama sesat tersebut di
hukum mati. (Penulis adalah Remaja Masjid
Sibreh - Suka Makmur)-

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Pertama) Oleh : Ahmad Faizuddin, M.Ed

Apa yang terbayang dalam benak
anda ketika membaca sebuah tulisan
tentang pendidikan alternatif?
Mayoritas diantara kita pastiakan
berpendapat bahwa pendidikan
alternatif adalah pendidikan di luar
sekolah. Pendapat tersebut ada
benarnya, tapi pendidikan yang
bagaimanakah yang diharapkan dari
sebuah alternatif tersebut? Apakah
kita perlu menciptakan sebuah
alternatif pendidikan diluar sekolah?
Pe n d i d i k a n a l t e r n a t i f d i
Indonesia khususnya untuk anakanak
yang kurang beruntung
merupakan isu yang sangat penting
dan menantang untuk ditinjau.
Bangsa kita telah menjalani
pembangunan selama lebih dari 60
tahun. Banyak kemajuan yang
dicapai selama kurun waktu tersebut.
Akan tetapi tantangan pendidikan
yang kita hadapi senantiasa
sama dari satu periode keperiode
selanjutnya. Disadvantaged students
atau siswa yang kurang beruntung
masih tetap menghadapi problema
yang sama yaitu terbatasnya
kesempatan untuk mengecap
pendidikan. Oleh karena itu,
menciptakan sebuah pendidikan
alternatif yang praktis khususnya
untuk anak-anak yang kurang
beruntung tersebut merupakan hal
yang sangat penting pada saat
sekarang dan untuk masa yang akan
datang.
Tulisan ini akan memuat secara
berseri tentang konsep, sejarah,
tujuan, karakteristik, philosofi dan
dasar-dasar pendidikan alterntif.
Secara lebih luas seri tulisan ini juga
akan membahas ide umum tentang
sekolah, pendidikan, pendidikan
alternatif, dan mengapa pendidikan
alternatif tersebut diperlukan.
Selanjutnya sebagai perbandingan
penul i s juga akan mencoba
memberikan beberapa contoh model
pendidikan alternatif yang ada di
Indonesia dan di beberapa Negara
lainnya di dunia dengan harapan bisa
m e n j a d i m a s u k a n u n t u k
pengembangan pendidikan bangsa.

KonsepPendidikanAlternatif
B a n y a k p a k a r t e l a h
mendefinisikan tentang konsep
pendidikan alternatif berdasarkan
pandangan dan era mereka hidup. Di
ma s a p e n j a j a h a n k o l o n i a l ,
pendidikan alternatif menurut Ki
Hajar Dewantara adalah system
pendidikan di luar pengaruh kolonial
yang memberi kankesempatan untuk
belajar dan kemauan keras untuk
hidup dan kehidupan (Wahyudi,
2007). Di era modern, Morley (1991)
memberikan definisi pendidikan
alternatif sebagai berikut:
A means of ensuring that every
young person may find a path to the
educational goals of the community
(sebuah upaya untuk memastikan
bahwa setiap orang bisa menemukan
jalan kearah tujuan pendidikan dari
masyarakatnya);
A means of accommodating our
cultural pluralism making available a
multitude of options (sebuah upaya
mengakomodir kemajemukan
budaya kita yang bisa memberikan
pilihan yang beragam);
A means of providing choices to
enable each person to succeed and be
p r o d u c t i v e ( s e b u a h u p a y a
penyediaan pilihan-pilihan yang bisa
membuat setiap orang sukses dan
produktif);
A means of recognizing the
strengths and values of each
individual by seeking and providing
the best available options for all
students (sebuah upaya mengenali
kelebihan dan nilai dari setiap
individu dengan jalan mencari dan
menyediakan pilihan terbaik untuk
setiap siswa);
A sign of excellence in any public
school system and community
(sebuah bentuk keberhasilan di
sekolah umum dan di dalam
masyarakat);
A means for addressing the
transformation of our schools (sebua
hupaya menuju transformasi
sekolah-sekolah). (Sebagaimana di
kutip oleh Chalker & Brown, 1999, h.
33).

MARI BERBAGI SAYANG SESAMA MAKHLUK Oleh : Rasyidi

Tidaklah kasih sayang melekat pada
d i r i s e s e o r a n g k a c u a l i a k a n
memperindah orang tersebut. Tidaklah
kasih sayang terlepas dari diri seseorang
kecuali akan memperburuk dan
menghinakan orang tersebut. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya jika kita
merindukan kasih sayang, perhatian, dan
perlindungan Allah SWT. Untuk
kemudian meneladaninya dengan
menjadikan diri kita penebar kasih
sayang kepada sesama.
Kasih sayang dapat diibaratkan
pancaran sinar mata hati pada pagi hari.
Dari dulu sampai sekarang, ia terus menerus
memancarkan sinarnya dan ia tidak
mengharap sedikitpun sang cahaya yang
telah terpancar kembali pada dirinya.
Seharusnya, seperti itulah sumber kasih
sayag di kalbu kita. Ia benar-benar
melimpah terus, tidak pernah ada habisnya.
Untuk memunculkan kepekaan dalam
menyayangi orang lain, kita bisa
mengawalinya dengan menyayangi diri
sendiri. Hadapkanlah tubuh ini ke cermin
seraya bertanya, “Apakah wajah indah ini
akan bercahaya di akhirat nanti atau justru
sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar
nyala api Jahannam !”
Tataplah hitamnya mata kita, apakah
mata ini, mata yang bisa menatap Allah,
menatap Rasulullah SAW, menatap para
kekasih Allah di surga kelak atau malah
akan terburai karena maksiat yang pernah
dilakukannya? bibir kita, apakah ia akan
tersenyum gembira di surga sana atau
malah bibir yang lidahnya akan menjulur
tercabik-cabik karena fitnah yang
merajalela ?
Perhatikan pada tubuh tegap kita,
apakah ia akan berpendar penuh cahaya di
surga sana sehingga layak berdampingan
dengan pemilik tubuh mulia, Rasulullah
SAW atau tubuh ini malah akan membara,
menjadi bahan bakar bersama hangusnya
batu-batu dalam kerak Jahannam ?
Bersihnya kulit kita, renungkanlah
apakah ia akan menjadi indah bercahaya
ataukah akan hitam legam karena gosong
dijilat lidah api Jahannam ? mudahmudahan
dengan bercermin sambil
menafakuri diri, kita akan lebih mempunyai
kekuatan untuk menjaga diri kita.
Setelah itu jauhkanlah diri kita dari
meremehkan makhluk ciptaan Allah sebab
Allah tidak menciptakan makhluknya
dengan sia-sia. Semua yang diciptakan Allah
SWT, penuh dengan ilmu dan pelajaran.
Semua yang bergerak, yang terlihat, yang
terdengar dan apa saja karunia Allah Azza
Wa Jalla adalah sarana bertafakur kalau hati
ini bisa merabanya dengan penuh kasih
sayang.

Tidaklah kasih sayang melekat pada diri
seseorang kacualin akan memperindah
orang tersebut. Tidaklah kasih sayang
terlepasa dari diri seseorang kecuali akan
memperburuk dan menghinakan orang
tersebut. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya jika kita merindukan kasih
sayang, perhatian, dan perlindungan Allah
SWT. Untuk kemudian meneladaninya
dengan menjadikan diri kita penebar kasih
sayang kepada sesama.
Kasih sayang dapat diibaratkan pancaran
sinar mata hati pada pagi hari. Dari dulu
sampai sekarang, ia terus menerus
memancarkan sinarnya dan ia tidak
mengharap sedikitpun sang cahaya yang telah
terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya,
seperti itulah sumber kasih sayag di kalbu kita.
Ia benar-benar melimpah terus, tidak pernah
ada habisnya.
Untuk memunculkan kepekaan dalam
menyayangi orang lain, kita bisa
mengawalinya dengan menyayangi diri
sendiri. Hadapkanlah tubuh ini ke cermin
seraya bertanya, “Apakah wajah indah ini akan
bercahaya di akhirat nanti atau justru
sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar
nyala api Jahannam !”
Tataplah hitamnya mata kita, apakah
mata ini, mata yang bisa menatap Allah,
menatap Rasulullah SAW, menatap para
kekasih Allah di surga kelak atau malah
akan terburai karena maksiat yang
pernah dilakukannya ? bibir kita, apakah
ia akan tersenyum gembira di surga sana
atau malah bibir yang lidahnya akan
menjulur tercabik-cabik karena fitnah
yang merajalela ?
Perhatikan pada tubuh tegap kita,
apakah ia akan berpendar penuh cahaya
d i s u r g a s a n a s e h i n g g a l a y a k
berdampingan dengan pemilik tubuh
mulia, Rasulullah SAW atau tubuh ini
malah akan membara, menjadi bahan
bakar bersama hangusnya batu-batu
dalam kerak Jahannam ?
Bersihnya kulit kita, renungkanlah
apakah ia akan menjadi indah bercahaya
ataukah akan hitam legam karena gosong
dijilat lidah api Jahannam ? mudahmudahan
dengan bercermin sambil
menafakuri diri, kita akan lebih
mempunyai kekuatan untuk menjaga diri
kita.
Setelah itu jauhkanlah diri kita dari
meremehkan makhluk ciptaan Allah
s ebab Al l ah t idak menc ipt akan
makhluknya dengan sia-sia. Semua yang
diciptakan Allah SWT, penuh dengan ilmu
dan pelajaran. Semua yang bergerak, yang
terlihat, yang terdengar dan apa saja
karunia Allah Azza Wa Jalla adalah sarana
bertafakur kalau hati ini bisa merabanya
dengan penuh kasih sayang.
(Rasyidi, Kota jantho, Aceh Besar, dari
berbagai sumber)

Minggu, 28 Agustus 2011

Tips Menjalankan Puasa Dengan Nikmat Oleh : Herman, S.Pd.I


Bagi umat Muslim diseluruh dunia bulan
Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat
dan pengampunan. Dibulan Ramadhan, umat
Muslim juga diwajibkan untuk berpuasa. Bagi
para pekerja, berpuasa di saat bekerja
memang sangat berat. Beban apapun
bertambah karena disaat puasa kita harus
menjaga hati, pikiran, dan percakapan.
Berikut ini merupakan tips
menjalankan puasa dengan nikmat :
1. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an memang memiliki
banyak mafaatnya dan pahala yang
diberikan oleh Allah SWT. Dengan
mengaji hati kita akan tentram atau tenang
dalam sehari-harinya. Damai dalam hati
serta di jauhkan dari hal-hal yang buruk.
2. Senyum
Dengan senyuman, seseorang yang
sedang marah akan merasa sangat damai.
Saat kita tersenyum kepada orang lain
disitulah pikiran negative dan rasa lelah
akan sirna. Oleh karena itu menagapa
senyum termasuk Ibadah, karena selain
membuat hati kita tenang juga bisa
membuat hati orang lain senang.
3. Berpikiran Positif
Pikiran positif membantu kita untuk
menenangkan otak dan diri kita dari
masalah yang belum tentu terjadi. Manusia
cenderung berpikiran negatif terhadap
sesuatu yang belum tentu terjadi atau pada
orang yang belum terlalu kita kenal. Saat
kita berpikir negatif, maka disitulah kita
dihinggapi pikiran yang was-was dan tidak
tenang.
4. Selalu Istighfar
Salah satunya menghindari kita untuk
berpikiran jahat terhadap orang
lain,terhindar dari godaan Syetan,
mengusir kesedihan, dan mendekatkan
diri kepada Allah. Dengan memperbanyak
membaca Istighfar, kita bisa mendapat
rahmat dan kebaikan dari Allah SWT.
5. Bersedekah
Bersedakah di bulan suci jauh lebih baik
dari pada Anda menghamburkan uang
untuk membeli baju baru mahal untuk
lebaran. Allah SWT lebih mencintai
umatnya yang menghadiahkan sedikit
rezekinya untuk sesama umat yang kurang
mampu daripada menghamburkan
rezekinya hanya untuk memamerkan diri
untuk kepuasan semata.
6. Menghibur Diri
Untung menghindari kejenuhan, luangkanlah
waktu Anda untuk menghibur diri seperti
berjalan-jalan mengunjungi tempat wisata di
sekitar daerah rumah Anda. Hal ini bisa
membuat waktu berjalan dengan cepat serta
merekatkan hubungan Silaturrahmi Anda
dengan keluarga atau teman.
Sekian tips ini saya sampaikan,
semoga bisa membantu Anda menjalankan
Ibadah Puasa dengan baik dan bermanfaat.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa.

Sabtu, 16 Juli 2011

Jangan Menyingkat Salam dalam Tulisan

Seringkali seseorang mengawali tulisan dalam SMS atau e-mail yang mengawali salamnya dengan singkatan.
Singkatannyapun macam-macam. Ada yang singkat seperti “Asw “ atau “Aslm”. Ada yangsedikit lebih panjang
seperti, “Ass Wr Wb” atau Aslmwrwb”. Bahkan paling banyak kita dapatin adalah kata “Ass”.
Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Padahal ini adalah singkatan yang tidak enak
untuk di baca, terlebih kalau kita mengerti artinya. Marilah kita simak makna singkatan ini. Dalam kamus linguistic, arti
dari kata Ass yang berasal dari Bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut : Pertama, keledai. Kedua, orang yang
bodoh. Don't be a slly (janganlah sebodoh itu). Dan Ketiga, Pantat. Disinilah letak perbedaanya.
Dalam Surat An-Nuur (24) : 61, ucapan Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh adalah sebuah ucapan
yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik, sekaligus doa yang kita tujukan kepada saudara kita
sesama kaum Muslimah.
Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do'a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka,
apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan “Ass”, secara tidak sadar mungkin kita malah mendo'akan hal
yang buruk terhadap saudara kita. ( Majalah AULIA

Mana Lebih Dulu ?

Mungkin kita sering
merasa tidak maksimal
dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, karena
sebagian pekerjaan itu
t i d a k s e m p a t k i t a
selesaikan.
Kita bingung mana
yang harus kita selesaikan
terlebih dahulu, pekerjaan
besar atau yang lebih kecil.
Memang kita cenderung
memilih yang ringan untuk
diselesaikan lebih dulu
karena menganggapnya
enteng, tapi sebenarnya
itu kurang tepat.
Sebagai ilustrasi, ada
sebuah timba yang harus
kita isi dengan tiga macam
benda, yaitu batu, pasir,
dan air. Benda apa yang
a kan k i ta ma suk kan
terlebih dahulu?
Jika kita masukkan air,
lalu pasir dan batu, maka
air akan tumpah. Atau
pasir lebih dulu, maka batu

tak akan muat tentunya. Jadi apa dong yang harus lebih dulu
kita isi kedalam timba?
Ya, kita harus memasukkan batu terlebih dahulu, baru
kemudian pasir dan selanjutnya yang terakhir air. Dengan
begitu kita bisa mengisi ketiga benda kedalam timba tanpa ada
yang tumpah.
Dengan kata lain kita harus menyelesaikan pekerjaan yang
besar dan berat lebih dulu, baru kemudian pekerjaan lain yang
lebih kecil kita selesaikan setelah yang berat selesai. Jika
pekerjaan ringan kita dahulukan, besar kemungkinan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dan kompleks akan
keteteran.
Jadi, tunggu apa lagi. Segera selesaikan pekerjaan anda
sebelum anda ditinggalkan oleh kesempatan. (Adia).

Senin, 13 Juni 2011

-Tgk Chik Umar Diyan-

Teungku Chik Umar
Lam U atau dikenal juga
sebagai Teungku Chik
Umar Di Yan adalah
ulama asli Aceh (bukan
p e n d a t a n g ) . Be l i a u
digelar dengan Teungku
Chik Umar Lam U karena
berasal dari Lam U. Dan
digelar sebagai Teungku
Chik Umar Di Yan karena
pada akhir hayatnya
b e l i a u m e n e t a p ,
m e n i n g g a l d a n
dimakamkan di Yan,
Kedah, Malaysia. Beliau
adalah seorang hafizh al-
Qur'an dan memiliki
keahlian dalam Fiqh.
Teungku Chik Umar Di
Yan memiliki 2 orang
isteri. Melalui salah
seorang isterinya ini lahir
seorang ulama tersohor
Teungku Haji Abdullah
atau lebih dikenal dengan
sebutan Abu Lam U. Dan
dari isteri yang lain lahir 3
or ang put r a , ya i tu:
, T e u n g k u A h m a d
Hasballah atau lebih
dikenal sebagai Abu
Indr apur i , Teungku
Muhammad Dahlan, dan
Teungku Hamid, ayah
dari Zainuddin Hamid
(Let Bugeh).be rbagai
sumber.