Minggu, 16 September 2012

6 Kebiasaan Wajib di Pagi Hari Agar Semangat Seharian

Ada banyak hal yang bisa dilakukan u n t u k m e m b u a t A n d a s e m a n g a t menghadapi hari. Misalnya dengan m e l a k u k a n b e b e r a p a hal ini. Seperti yang dikutip dari Times of India, berikut enam kebiasaan di pagi hari yang wajib dilakukan agar selalu fokus dan semangat. 


1. Melihat Warna Terang Para ahli mengatakan, warna terang dapat membuat mata lebih segar dan 'melek' ketika Anda bangun tidur di pagi hari. Anda akan merasakan adanya peningkatan energi secara tiba-tiba, yang membuat semangat sepanjang hari. Sebagai rekomendasi, cobalah menaruh benda seperti lampu meja, sarung bantal, atau bingkai foto berwarna oranye di samping tempat tidur. Untuk pilihan lainnya, Anda bisa memakai busana berwarna fuschia atau meminum jus jeruk saat sarapan. 

2. Hindari Menekan Tombol 'Snooze’ Semakin sering Anda menekan tombol tunda pada alarm, maka Anda akan semakin tak bersemangat. Hal ini dikarenakan, ketika menekan tombol 'snooze' otak menyadari fakta bahwa Anda bisa tidur 5 menit lagi, sehingga otak cenderung masuk ke dalam mode tidur lelap, sekali lagi. Inilah yang membuat Anda lesu dan menguap sepanjang hari. 

3. Visualisasi Jadwal Seharian Menggambarkan rencana di benak, akan membuat Anda lebih fokus dan bersemangat. Menurut para pakar, hal tersebut bisa bantu Anda menjalani rencana dengan lebih siap. Tanyakan pada diri, apa yang membuat Anda bersemangat hari ini, secara otomatis Anda pun jadi terangsang untuk mau berpikir ke depan dengan cara yang positif. 

4. Minum Air Meminum banyak air saat bangun dapat membantu tubuh menyimpan cadangan mineral yang hilang pada malm hari. Menurunnya kadar mineral dapat membuat Anda lelah secara fisik dan mental. Oleh karena itu, atur kadar air dalam tubuh dengan meminum delapan hingga 10 gelas dalam sehari. 

5. Terpapar Sinar Matahari Sesegera mungkin Anda terpapar sinar matahari, secepat itu pula kadar melatonin (hormon yang membuat Anda mengantuk) berkurang. Sebagai rekomendasi, awali hari dengan duduk di teras rumah, sambil membaca koran dan sarapan pagi. 

6. Melakukan Aktivitas Fisik Selain beberapa cara di atas, memulai hari dengan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik selama 45 menit seperti berlari kecil, berjalan di taman dapat mengurangi rasa pusing akibat bangun pagi. Selain itu, olahraga membuat Anda di luar ruangan membuat Anda lebih mudah terpapar sinar matahari. Semoga bermanfaat. (Int)

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Ketigabelas) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Model Pendidikan Alternatif di Indonesia (1) 
M o d e l p e n d i d i k a n y a n g bagaimanakah yang terbaik bagi seorang anak? apakah ada model pendidikan ideal yang cocok untuk semua anak? pada zaman sekarang ini sangat sulit menemukan sebuah model pendidikan yang baik. Kalau ada yang menawarkan pendidikan yang baik, maka biasanya harga yang harus dibayarkan juga mahal. Jadi tidak semua orang bisa memperoleh pendidikan tersebut terutama golongan menengah ke bawah. Idealnya, sebagaimana Kembara (2007) tuliskan, model pendidikan terbaik adalah sebuah pendidikan yang mendukung masa depan si anak dan sesuai dengan karakter anak tersebut. Menurutnya, berbagai alternatif dalam bidang pendidikan bisa mencakup special needs/talents schools (sekolahsekolah kebutuhan khusus/keahlian, seperti sekolah atlit, sekolah musik, d a n s e ko l a h a g a m a ) , s p e c i a l service/attention schools (sekolahsekolah pelayanan khusus, seperti sekolah autisme, dan sekolah rehabilitasi narkoba), community education (pendidikan masyarakat, seperti kelas berjalan, dan sekolah alam) dan e-learning (pembelajaran online atau digital) (h. 12-15). 

B e r b a g a i m a c a m d a n r a g a m pendidikan tersebut di atas perlu d i ke m b a n g k a n s e s u a i d e n g a n keperluan masing-masing anak, karena setiap anak akan memerlukan jenis sekolah yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Tidaklah bijak kalau kita menyamaratakan kemampuan semua anak. Hampir senada, Djohar (2006) setuju bahwa pendidikan yang baik itu fokusnya adalah pada si anak, kemampuannya, keahliannya, dan ketertarikannya. Sebagai contoh, u n t u k m e n g u r a n g i a n g k a p e n g a n g g u r a n d i I n d o n e s i a , p e m e r i n t a h b i s a m e n c i p t a k a n pendidikan kejuruan yang dikenal dengan Pendidikan untuk Mencari Nafkah (PMN). Namun permasahalan utama dalam menjalankan jenis pendidikan ini adalah ketersediaan dana, guru yang berkualitas, desain kurikulum, dan anggapan masyarakat sendiri terhadap pendidikan kejuruan yang dianggap masih lebih rendah dari sekolah biasa (Mardikanto, 1997, p. 15). Sekolah k e j u r u a n s e h a r u s n y a b i s a mengarahkan langsung peserta didiknya untuk menjadi manusiamanusia yang siap pakai dalam masyarakat. Anggapan bahwa sekolah kejuruan ini tidak sederajat dengan sekolah biasa haruslah di kaji ulang karena kita lebih memerlukan orangorang yang bisa mandiri dan mampu membangun masyarakat. Bambang, seorang praktisi pendidikan alternatif, mengajukan ide bahwa pendidikan jarak jauh merupakan sebuah program yang ideal untuk masyarakat Indonesia sebagai sebuah alternatif pendidikan (Badrun & Bastian, 1999). 

Dengan alasan tersebut, dia mendirikan sebuah organisasi di awal tahun 1998 bernama DiLI (Distance Learning Institute) atau Pe n d i d i k a n J a ra k J a u h , ya n g didasarkan pada ide pendidikan liberal. Hal ini mungkin ada benarnya melihat situasi dan kondisi wilayah Indonesia yang begitu luas. Dengan sistim pendidikan jarak jauh ini paling kurang akan dapat mengurangi biaya tempat karena masing-masing bisa belajar dari mana saja. Namun kendala utamanya adalah harus adanya teknologi dan pemakaiannya yang memadai dan terarah. Pada dasarnya tidak ada satu model pendidikan terbaik yang bisa cocok untuk setiap kebutuhan anak. Harefa (2002) dan Pora (2004) bahkan merekomendasikan tidak usah pergi saja ke sekolah. Kita bisa belajar dari tokoh internasional seperti Bill Gates, Larry Ellison, dan Robert T. Kiyosaki atau figur nasional seperti Nurchlish Madjid, dan sebagainya. 

Kebanyakan tokoh dan figur diatas adalah orangorang yang tidak tamat sekolahnya, namun justru bisa sukses besar dalam hidup mereka. K a l a u m e m a n g t u j u a n daripada bersekolah adalah supaya bisa sukses hidup, maka ada benarnya pendapat Harefa dan Pora bahwa sekolah itu tidak perlu, yang penting adalah belajar kecakapan hidup untuk sukses. Lebih lanjut Harefa (2002) mempertanyakan, “Haruskah sekolah itu dihapuskan?” Hal yang paling penting untuk diperhatikan sebenarnya adalah menciptakan forum-forum pembelajaran yang baru yang bisa meningkatkan ide-ide tentang menemukan kembali jiwa-jiwa pembelajaran. Kita masih memerlukan sekolah, namun arah dan kebijakannya yang harus di kaji ulang supaya sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Hampir sama, Mastuhu (2007) bahkan menyarankan untuk belajar dari perusahaan-perusahaan visioner dunia agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan, seperti 3M, American Express, Boeing, Citi Corp, Ford, General Electric, Hawlett Packard, IBM, Johnson & Johnson, Marriott, Merck, Motorola, Nord Strom, Philips Morris, Procter & Gamble, Sony, Wal-Mart, dan Walt Disney (p. 82). Perusahaan-perusahaan tersebut memberikan contoh bagaimana menciptakan produk yang bisa bersaing di pasar dan dalam masyarakat. Sekolah sebenarnya juga seperti itu, mampu melahirkan aktora k t o r y a n g b i s a h i d u p d a n berkontribusi dalam masyarakat. Sinyeu (August 23, 2012/3:22 p.m.)

Selasa, 28 Agustus 2012

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Keduabelas) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Mengapa Pendidikan Alternatif ?(2) B e r d a s a r k a n p e r m a s a l a h a n - permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, banyak para pakar yang m e nya ra n k a n u n t u k m e l a k u k a n reformasi system pendidikan (Faure, 1972; Allan and Evans, 2006; Sukarno, Handayani & Soewaytoyo, 2007). Hal tersebut perlu dilakukan untuk menutupi kesenjangan dan menghilangkan diskriminasi (Mutrofin, 2007, h. 349), untuk menampung aspirasi atau suarasuara para siswa (De la Ossa, 2005), dan untuk menjembatani dan merangkul kembali masyarakat serta merekamereka yang dianggap telah gagal atau pun terancam gagal (Swanson, 2005; Hyslop, 2007). Karena pada dasarnya tidak ada istilah “one size fits all / satu ukuran cocok untuk semuanya” (Wolk, 2004). Oleh karena itu, system pendidikan yang benar adalah yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan setiap permasalahan yang mereka hadapi. 

Untuk kasus di Negara kita, Mukhtar, Samsu and Rusmini (2002) menyimpulkan bahwa Indonesia seharusnya meletakkan dasar agenda reformasi pendidikan kepada 3 (tiga) ide utama, yaitu: (1) lamanya masa pendidikan, (2) kebebasan dari pengaruh pendidikan kolonial, dan (3) mendesain sebuah hasil yang lebih menjanjikan di masa mendatang (h. 4-5). Christina Hinton dan Kurt W. Fischer dalam tulisan berjudul Research Schools: Connecting Research and Practice at the Ross School menyatakan, “Sistem pendidikan dewasa ini bertumpu pada struktur top-down (atas-bawah) dimana para peneliti menuliskan rekomendasi kepada pengambil kebijakan, yang selanjutnya memasukkan ide tersebut kepada para administrator, praktisi, dan siswa-siswi. Kita perlu melakukan reformasi system tersebut untuk melibatkan guru-guru, siswa-siswi, dan administrator sebagai rekan kerja dalam membuat kebijakan dan penelitian pendidikan” (sebagaimana dikutip oleh Suárez-Orozco & Sattin-Bajaj, 2010, h. 69). 

Kebijakan yang telah berjalan selama perlu kita tinjau ulang sehingga struktur pendidikan yang ada bisa melibatkan semua unsur sebagai peserta aktif dalam system tersebut. Sekarang lah waktunya untuk merubah system pendidikan kita (Littky & Grabelle, 2004) dan kita memerlukan komitmen (Galluzzon, 2004) karena k e b a n y a k a n s e k o l a h a l t e r n a t i f menghilang setelah kurang dari satu dekade kemunculannya (Fruchter, 2007). Jadi apa seharusnya yang menjadi objektif dari reformasi pendidikan? Di tahun 1995, Mozambique's Ministry of Education melakukan reformasi pendidikan dasar dengan memakai objektif utama sebagai berikut: Meningkatkan kualitas dari efisiensi pendidikan dasar; memastikan adanya kesatuan dalam hal kenyamanan, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia; berkontribusi terhadap politik, ekonomi, sosial, dan pengembangan b u d a y a N e g a r a ; m e m a s t i k a n keseluruhan pendidikan terhadap perseorangan melalui empat pilar pengetahuan: mengetahui bagaimana bersikap, belajar, melakukan, dan hidup bersama dengan orang lain. (Dhorson & Chachuaio, 2008, h. 202). 

Akhirnya para ahli memberikan beberapa solusi terhadap isu-isu pendidikan tersebut diatas. Bambang menyarankan reformasi yang ada harus menjamin lahirnya sekolah yang bebas dan bisa mengembangkan pendidikan alternatif (sebagaimana dikutip oleh Badrun & Bastian, 1999, h. 22), Karen Seashore Louis dan Debra Ingram dalam tulisannya Schools That Work for Teachers and Students mendorong a d a n y a p e n i n g k a t a n k o n s e p multiculturalism atau kebudayaan yang beragam (sebagaimana dikutip oleh Williams, 2003, h. 154), Llewellyn dan Silver (2001) setuju dengan ide homeschooling, Fantini (1976), Kozol (1982) dan Suparlan (2008) mendukung konsep sekolah bebas (free school), dan Melrose (2006) merekomendasikan adanya pembelajaran khusus untuk penyandang cacat. Menurut O'Callaghan (2004), hal yang paling penting adalah senantiasa mewaspadai beberapa tantangan yang dapat menghambat p e n g e m b a n g a n p e n d i d i k a n sebagaimana Dr. Healey kemukakan d a l a m B a r r i e r B u b b l e , y a i t u : “kesenjangan kepemimpinan, sedikitnya waktu, fasilitas dan peralatan yang tidak memadai, dana yang tidak mencukupi, masalah kronis orang banyak, kebijakan dan prosedur yang ketat, lemahnya dukungan orang tua dan masyarakat, rendahnya pengharapan terhadap pendidikan, minimnya rasa memiliki staff, l e m a h n y a s y s t e m r e f o r m a s i , ketidakpercayaan public, pemimpin sekolah, dan tidak cukupnya staff” (h. 88). Sinyeu (July 23, 2012/11:13 p.m.

Renungan 'Iedul Fithri 1433 H Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Tak terasa Ramadhan telah meninggalkan kita. Berbagai macam perasaan hadir dalam jiwa. Mungkin ada diantara kita yang merasa senang karena sebentar lagi Hari Raya akan tiba. Mungkin ada diantara kita yang merasa sedih karena belum tentu kita akan berjumpa lagi dengan Ramadhan yang akan datang. Dan mungkin juga ada diantara kita yang tidak peduli apaapa, karena ada atau tidak bulan Ramadhan bagi kita tidak ada pengaruh apa-apa. Sebagai hamba yang lemah, selayaknya kita memperbanyak do'a kepada Allah SWT. 

Ya Allah Ya Mujiibas Saailin, terimalah segala do'a-doa dan 'amal ibadah kami selama bulan Ramadhan ini. Ya Allah Ya Ghaffar, ampunilah segala dosa-dosa kami. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, pertemukanlah kami dengan Ramadhan yang akan datang. Amin Ya Rabbal 'Aalamin. Sebagai manusia biasa yang diliputi kekhilafan dan kesalahan, selayaknya kita saling meminta ma'af dan mema'afkan sesama: Saat berlebih, ingatlah mereka yang dalam kekurangan Saat gembira, ingatlah mereka yang berduka dan menderita Dalam ketulusan, mari kita sebarkan senyum saling mema'afkan Sebagai bukti syukur kita kepadaNya Selamat 'Iedul Fithri 1 Syawal 1433 H Mohon ma'af lahir dan bathin Beningkan hati dengan zikir, cerahkan jiwa dengan cinta Lalui hari dengan senyum, tetapkan langkah dengan syukur Sucikan hati dengan permohonan ma'af Taqabbalallu minna wa minkum, Minal 'Aaidin Wal Faaidzin Mohon ma'af lahir dan bathin. Hari kemenangan telah tiba… Gema takbir pun dikumandangkan… Walau mata tidak saling menatap.. Tangan tidak berjabat… Dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan Minal 'Aaidin Wal Faaidzin, mohon ma'af lahir bathin Sayup terdengar takbir berkumandang Tanda Ramadhan akan lewat Ampunan diharap, barakah di dapat Taqabbalalaahu minna wa minkum Mohon ma'af lahir bathin Wishing you the light of faith, the warm of home, the love of family All the deepest joys of 'Ied, Minal 'Aaidin Wal Faaidzin Faith makes all things possible Hope makes all thing work Love makes all things beautiful May you have all of the three Happy 'Iedul Fithri Just to say “sorry” for all mistakes that I have ever done Hope you have a great 'Iedul Fithri Akhirnya, Selamat! Anda telah memenangkan tiket ke syurga dengan syarat mema'afkan kesalahan-kesalahan sesama. Selamat 'Iedul Fithri, mohon ma'af lahir dan bathin. (Sinyeu: August 18, 2012/3.30 p.m.)

Jumat, 13 Juli 2012

Software Pencari Laptop dan HP Yang Hilang

Jika anda kehilangan Hp atau laptop (Notebook) sudah tidak perlu pusing lagi karena banyak cara untuk anda yang hilang. Salah satunya dengan software atau untuk menemukan handphone/hp atau notebook anda yang hilang baik karena ketinggalan atau dicuri, baik berupa hp Nokia, Sony Ericsson, Samsung, Blackberry, Laptop Toshiba, Acer maupun merek yang lainnya. Dengan bantuan ini. Di era teknologi saat ini banyak aplikasi yang bisa anda gunakan untuk menemukan hal-hal yang rasanya tidak mungkin kita lakukan seperti progam computer (pc) pencari lokasi no hp termasuk cara mudah membuat sendiri sederhana, baik berupa o ra n g berdasarkan nomor ponsel, menemukan lokasi handphone atau melacak keberadaan seseorang melalui no hp maupun melalui sinyal atau lokasi hp lewat pc atau komputer, dan masih banyak lagi aplikasi yang lain. 

Nah, Kali ini saya akan berbagi tips bahgaimana anda bisa menemukan laptop anda yang hilang dengan apikasi bernama Prey. Software ini merupakan perangkat lunak open source yang bisa anda gunakan untuk anda yang hilang. Cara menggunakan aplikasi pelacak ini anda hanya cukup menginstal nya didalam computer atau laptop atau hp anda. Cara kerja software ini jika laptop itu dicuri maka anda akan tetap bisa melacak dengan cara melihat sinyal yang dipancarkan perangkat tersebut sehingga keberadaannya bisa di deteksi. Ka r e n a i t u p a s t i k a n a n d a menggunakan cara ini sebelum hal-hal yang tidak anda inginkan terjadi, sehingga jika suatu saat anda kehilangan hp atau laptop anda tidak perlu bingung. Manfaat dari aplikasi ini tentu saja anda akan dengan cepat menelusuri lokasi sesuai sinyal yang terdeteksi Barang anda boleh raib dari sisi anda tapi mereka tak akan bisa bersembunyi, karena petunjuk tentang keberadaan benda itu tetap bisa anda dapatkan melalui sinyal y a n g d i k e l u a r k a n . 

Dengan menggunakan aplikasi ini anda dapat melihat semua laporan tentang lokasi, siapa yang menggunakan, dan apa saja yang dilakukan si pencuri terhadap laptop dan handphone Android anda. Anda bisa memperoleh reportnya melalui email m a u p u n P r e y C o n t r o l P a n e l . ini tak hanya berfunsi sebagai pelacak tapi juga memiliki fungsi menghidupkan alarm termasuk mengunci secara aman gadget milik anda sehingga data-data anda yang berada pada laptop tersebut akan tetap aman. Jika anda ingin mengetahui manfaat aplikasi ini silahkan download software Prey nya melalui link ini : Memang Prey tidak bisa secara efektif melindungi laptop dan handphone Android anda 100%. Hal ini karena jika si pencuri ternyata pintar, mereka cukup memformat dan menginstall ulang laptop tersebut untuk mematikan semua fungsi Prey. Namun saya yakin, tidak semua pencuri mengerti akan hal itu. Lagipula, menginstall Prey menurut saya akan lebih baik daripada tidak melakukan apapun. Tidak ada salahnya untuk menginstall Prey di laptop maupun di handphone android anda. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati! (Sourch:situsini.com)

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Kesebelas) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

                    Mengapa Pendidikan Alternatif ?(1) Masalah-masalah yang muncul d a l a m d u n i a p e n d i d i k a n menyebabkan lahirnya ide-ide untuk mencari alternatif-alternatif baru. D i a n t a r a m a s a l a h - m a s a l a h pendidikan di Indonesia adalah menyangkut dengan efektifitas pendidikan dimana kualitas para p e l a j a r k i t a l e b i h r e n d a h dibandingkan dengan Negaranegara lain (Mutrofin, 2009; Komunitas Sekolah Alam, 2005), kesempatan mengecap pendidikan yang terbatas disebabkan oleh system desentralisasi (Mutrofin, 2009; Tilaar, 1998; Rohman, 2009; Mutrofin, 2007; Badrun & Bastian, 1999; Mastuhu, 2007; Sukarno, Handayani & Soewaytoyo, 2007; S u h a r d a n , 2 0 1 0 ) , r e l e f a n s i pendidikan dimana lapanganlapangan pekerjaan sangat terbatas sementara buruh-buruh yang berkompeten membludak (Mutrofin, 2009; Tilaar, 2000; Nandika, 2007; Mutrofin, 2007; Djaafar, 2001; Sumardi, 2005), birokrasi pendidikan yang menciptakan kesenjangan antara pelajar yang kaya dan miskin (Mutrofin, 2009; Martono, 2010; Mu'arif, 2005; Wiratno, 2007; Wahyudi, 2007), terperangkapnya m a s y a r a k a t d a l a m j e r a t a n “knowledge of expert / ilmu (dari) orang pandai (saja)” (Mastuhu, 2007; Tilaar, 1998), tantangan pelajarpelajar yang kurang beruntung (Mukhtar, Samsu & Rusmini, 2002; Djohar, 2006), dan tidak adanya komitmen yang kuat (Mu'arif, 2005; Sholeh, 2007; Suhardan, 2010). David Thornburg mengatakan, “Our educational system is running like a fine Swiss watch. The problem is that there is very little market today for fine Swiss watches / Sistem pendidikan kita itu berjalan seperti sebuah jam tangan merek Swiss yang bagus. Masalahnya adalah sekarang sangat terbatas pasar untuk jam tangan-jam tangan Swiss ini” (sebagaimana di kutip oleh Bestwick & Campbell, 2010, h. 18). 

                    Oleh karena itu, “being effective often isn't good enough / menjadi efektif itu terkadang tidak cukup baik” (Thurston, 2009, h. 62) Orang tua akan memilih alternatif-alternatif lain seperti sekolah rumah atau homeschooling ketika sekolah tidak mampu menyediakan kebutuhan anak-anak mereka (Winstanley, 2009; Owens & Konkol, 2004; Zhang & Wu, 2009), karena mempunyai atmosfir belajar yang beragam (Rydeen, 2008; Kennedy, 2005), strategi yang disesuaikan dan berbeda-beda (Gates & Stuht, 2006), seperti system pendidikan berupa pemecahan-masalah (Brown & Brown, 2005). Salah satu pengaruh yang paling besar terhadap kemampuan seorang anak adalah dari lingkungan sekitarnya. Pengaruh sosial punya dampak yang besar terhadap putusnya sekolah seorang anak (Mottaz, 2002; Rohman, 2009; Melrose, 2006) serta kualitas nilai ujian akademiknya (Lesch, 2009; Zhao, 2009, Cheyney, 1976; Martono, 2010; Williams, 2003). Metz dalam bukunya Real School: A Universal Drama Amid Disparate Experience, sebagai contoh, menggambarkan betapa dekatnya hubungan antara status sosial ekonomi masyarakat dengan “peringkat, nilai tes standar nasional, angka putus sekolah, dan angka melanjutkan kuliah” seorang pelajar (sebagaimana dikutip oleh Ballantine & Spade, 2001, h. 142). Selanjutnya masalah pelajar yang miskin juga mempunyai dampak besar terhadap para guru serta orang tua (Cheyney, 1976, h. 19). Menurut Bullough, Jr. (2001) “Millions of children are hungry or poorly fed; and often they eat their best meals at school / jutaan anak-anak kelaparan atau mendapatkan makanan yang tidak layak; dan seringnya justru mereka mendapatkan makanan yang enak-enak ketika berada di sekolah” (h. 11). M a k a m e n g k a j i u l a n g paradigma berpikir kita menjadi s e b u a h l a n g k a h y a n g p a t u t dipertimbangkan untuk mengawali peningkatan mutu (Covey, 1998; Brown & Beckett, 2007; Haugen & Musser, 2009; Dennison, 1969; Ozmon, 1970; Soong, 2005; Shor, 1992) dengan cara menjembatani pendidikan untuk semua orang (Faure, 1972) dan bertoleransi terhadap kegagalan (Pora, 2004).

“KONDISI PARA PECINTA ALLAH DI DUNIA INI”

“Kami Pertukarkan hari-hari (yang baik daan buruk) diantara manusia” QS. 3 : 140 Dalam mengurangi samudera cinta, pecinta menggalami berbagai kondisi yang akan disebutkan secaara singkat dibawah ini : 

1. Kegelisahan Pecinta begitu gelisah untuk mencapai (washl) Allah SWT. S e h i n g g a i a t i d a k d a p a t beristirahat, meskipun sesaat. Karena demikian sibuknya ia mengingat kekaasihnya. 

2. Putus Asa. K e t i k a k e s e d i h a n d a n keputusasaan menguasai pecinta, tidak ada jalan keluar kecuali menangis, ini meningkatkan keindahan cinta seseorang dan memikat kekasih yang kelihatan jauh. 

3. Antisipasi P e c i n t a b e r h a r a p k e k a s i h melihatnya penuh cinta, penuh kegelisahan ia nunggu-nunggu Rahmat Pencipta alam semesta. Ia tahu bahwaa tujuannya akan terpenuhi dengan pandangan sekilas kekasih. 

4. Pengorbanan Tidak ada berkah yang lebih besar ketimbang menggapai (washl) kekasih, sebaliknya, segala sesuatu yang lain kelihatan sia-sia dan kecil. Untuk merealisasikan capaian ini, p e c i n t a t e r l e b i h d a h u l u mempersiapkan segala sesuatu. 

5. Berkembang Ke m a n a p u n ra h m a t Tu h a n diarahkan, sesuatu mulai tumbuh, sebaliknya, berpaling (secara spiritual) menunjukkan ketidaak acuhan Allah Swt. 6. Kegembiraan luar biasa. Ketika kekasih menghujankan Rahmat – Nya, pecinta yang tulus menangis. Ini bukanlah air mata kesedihan, tetapi air mata kebahagiaan. 

7. Perpisahan Hati pecinta yang tulus hancur oleh perpisahan dan ia tidak akan pernah dapat menemukan pelipur lara apapun. 

8. Kesenangan Pecinta menemukan kesenangan mengingat kekasihnya. Dengan menyebut nama – Nya terusmenerus, hatinya mendaapatkan kedamaian. 

9. Tangisan Kondisi pecinta benar-benar patut d i k a s i h a n i , k e t i k a t e r j a d i p e r p i s a h a n , i a m e n a n g i s m e n g h a r a p k a n k e d e k a t a n (washl). Ketika ada washl, ia menangis banyak bersyukur. Barang kali cinta yang intens dan tangis ada kebersamaan. 

10. Pujian Kata-kata Ketika mata terus menerus mancari kekasih dan hati dibanjiri dengan cinta kepada – Nya, lisan pecinta terus aktif melantunkan pujian kepada – Nya. 

(ditulis oleh Arbayah yang di ambil dari buku “Cinta Abadi Para Kekasih Allah” Karangan Faqir Zulfikar Ahmad Naqshbandi)

LABUH KAN CINTAMU HANYA KEPADA ALLAH Oleh : Fazliani

            Mungkin saya bukan ahlinya masalah CINTA, tapi disini i j i n k a n s a y a u n t u k m e n ya t a k a n p a n d a n g a n s a ya mengenai CINTA. Berbicara masalah yang satu ini memang tidak akan habis-habisnya. Sepanjang hidup ini masih berlangsung maka sepanjang itu pulalah masalah CINTA ini akan selalu hangat untuk dibicarakan. Ayo…siapa yang lagi kejatuhan cinta…( ups salah , yang lagi jatuh cinta maksudnya). CINTA itu adalah sebuah hadiah dari Allah yang diberikan kepada semua makhluknya dan patut untuk d i s y u k u r i . C I N TA i t u i n d a h , berbahagialah orang-orang yang dianugrahkan CINTA. CINTA itu datang tanpa diminta lho…tau-tau udah ada aja di hati, bisa dirasa tapi tidak bisa dilihat, itulah yang namanya CINTA. Kalau diamat-amati tidak ada definisi tunggal mengenai kata CINTA, CINTA boleh didefinisikan dalam berbagai bentuk tergantung dari orang yang memahami CINTA tersebut Namun, pertanyaannya sekarang adalah mampukah kita menata hati agar bisa melabuhkan CINTA itu pada tempatnya, Yaitu CINTA kepada Allah dan mencintai sesuatu karena karena Allah? Sering kali kita melihat fenomena yang terjadi sekarang ini betapa CINTA itu telah disalah tempatkan, terutama ketika berbicara CINTA yang tercipta terhadap lawan jenis, yang akhirnya akan berujung kepada pacaran. Budaya pacaran digebar-gemborkan agar tercipta perasaan-perasaan CINTA yang indah. 

               Mencintai seseorang terlalu berlebih-lebihan sehingga lupa dan lalai dalam mengingat Allah. Yang ada dalam pikirannya hanyalah si dia, tidak ada ruang buat mengingat Allah. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah apakah tidak boleh mencintai seseorang? Jawabannya adalah tentu saja boleh. Akan tetapi ikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk menuju CINTA yang diridhai Allah. Yang pertama, pelajari dan pahami kembali ayat-ayat yang bekenaan dengan rambu-rambu dan bagaimana seharusnya hubungan yang akan dibangun antar lawan jenis t e r s e b u t . Yang kedua, tanamkan di hati bahwa setinggi-tinggi cinta itu hanyalah milik Allah baru setelah itu cinta yang lain-lainnya. Yang ke tiga adalah, jauhkan sifat berlebih-lebihan, yaitu jangan terlalu berlebih-lebihan dalam mencintai seseorang, karena suatu saat anda akan membencinya, tapi kalau CINTA itu dilabuhkan hanya kepada Allah walau berlebih-lebihan maka CINTA itu tidak akan berkurang dan akan ada slamanya. Kemudian yang terakhir, mencintai seseorang itu karena Allah. Seganteng apapun dia, sepintar apapun dia, secantik apapun dia, sekaya apapun dia lewat...apabila agamanya minus. jadi, yang menjadi poin disini adalah tingkat keimanannya kepada Allah, tidak melihat yang lainnya. karena apabila agamanya kuat otmatis hubungan dengan Allah juga kuat. N a m u n k a l a u m a s i h mempertimbangkan hal yang lainlainnya berarti belum digolongkan m e n c i n t a i k a r e n a A l l a h . Jadi, tetap istiqamah di jalan Allah…. G a p a i C I N T A A l l a h y a n g h a k i k i … . . w a l l a h u A ' l a m

Selasa, 12 Juni 2012

Keuntungan ‘POSITIVE THINKING’

Sikap mencerminkan dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan setiap individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur yang terpenting dalam menciptakan jenis kehidupan Anda. Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan yang positif dapat membantu Anda untuk mengatasi situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih baik. 

Berikut ini beberapa manfaat dari berpikit positif : 
1. Mengatasi stres : Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik. 

2. Menjadi lebih sehat : Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi. 

3. Percaya diri : Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri A n d a t i d a k a k a n p e r n a h mendaptkan kehidupan yang lebih baik. 

4. Bisa mengambil keputusan yang benar : Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat. 

5 . M e n i n g k a t k a n f o k u s : Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuangbuang waktu, dan energi Anda. 

6. Bisa mengatur waktu lebih baik : Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai. 

7. Lebih sukses dalam hidup : Sikap p o s i t i f t a k h a n y a b i s a meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda. 

8. Memiliki banyak teman : Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman. 

9. Menjadi pemberani : Ketakutan berasal dari pikiran negatif. M e n j a d i p e m i k i r p o s i t i f menghilangkan rasa takut. K e b e r a n i a n b e r a s a l d a r i kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup A n d a , A n d a d a p a t menghadapinya. 

10. Hidup lebih bahagia: Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir p o s i t i f , A n d a s e l a l u mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial. (Kompas.com)

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Kesepuluh) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

S e k o l a h , P e n d i d i k a n , d a n Pendidikan Alternatif (2) Pendidikan bukanlah kegiatan berupa pengisian pengetahuan ke dalam kepala anak didik sebagaimana “banking concept” Freire (1994) tegaskan, “… in which the students are the depositories and the teacher is the depositor” (“ … dimana anak didik itu menjadi tempat meletakkan sesuatu dan guru sebagai orang yang meletakkannya”), namun sebaliknya yang terpenting adalah anak didik seharusnya “have the opportunity to become collectors or cataloguers of the things they store” (“mempunyai kesempatan untuk menjadi orang yang mengumpulkan atau memilah apa-apa yang mereka simpan”, h. 53). Mengisi kepala anak dengan berbagai macam k o n s e p t a n p a m e m p e r h a t i k a n kebutuhan dan ketertarikannya hanya akan menjadikan proses pendidikan itu menjemukan. Anak bukanlah robot yang bisa disuruh ini dan itu sesuai dengan keinginan kita. 

Anak-anak juga mempunyai kemauan dan ketertarikan s e n d i r i u n t u k m e n g e m b a n g k a n p e n d i d i k a n s e s u a i d e n g a n kemampuannya. Dewey (1897) dalam karyanya “My Pedagogic Creed”, ketika menjelaskan apakah pendidikan itu, dia beranggapan bahwa, “educational process has two sides – one psychological and one sociological – and that neither can be subordinated to the other or neglected without evil results following” (“proses pendidikan itu mempunyai dua sisi – satu aspek psikologis dan satunya lagi aspek sosiologis – dan keduanya tidak bisa membawahi satu sama lain atau disalahgunakan jika tidak mau hasil yang jelek”, sebagaimana dikutip oleh Provenzo, 2006, h. 23).

Lebih lanjut, dalam nada yang sama, ketika menjelaskan apakah sekolah itu, Dewey meyakini bahwa, “education is a process of living and not a preparation for future living” (“pendidikan adalah sebuah proses kehidupan dan bukan lah sebuah persiapan untuk hidup di masa yang akan datang”, h. 24). Oleh karena itu, pelajaran dasar dari pendidikan sebagaimana Dewey yakini adalah “… not science, nor literature, nor history, nor geography, but the child's own social activities” (“…bukan ilmu pengetahuan alam, bukan pula literature, sejarah atau geografi, tetapi kegiatan-kegiatan sosial si anak sendiri”, h. 26). Pendidikan adalah proses seumur hidup. 

Filosofi pendidikan sepanjang hayat ini haruslah “Melibatkan pembelajar sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar daripada hanya menjadi penerima yang pasif, meningkatkan kapasitasnya untuk memainkan perannya yang disebutkan tadi, mengarahkan kepada demokrasi masyarakat, dan meningkatkan kualitas hidup semua laki-laki dan perempuan” (Cropley, 1979, h. 102). Oleh karena itu, menurut UNESCO, pendidikan seharusnya: Last the whole life of each individual (berlangsung sepanjang hayat seseorang); lead to the systematic acquisition, renewal, upgrading and completion of knowledge, skills and attitudes made necessary by the constantly changing conditions in w h i c h p e o p l e n o w l i v e (mengarahkan kepada pencapaian yang sistematik, pembaharuan, peningkatan dan kelengkapan pengetahuan, keahlian serta tingkah l a k u ya n g d i p e r l u k a n o l e h perubahan kondisi yang terusmenerus dimana manusia hidup sekarang); have as its ultimate goal promotion of the self fulfillment of each individual (memiliki tujuan akhir tercapainya pemenuhan kebutuhan diri setiap individu); be dependent for its successful implementation on people's increasing ability and motivation to engage in self directed learning activities (berhubungan dengan suksesnya pencapaian dalam hal meningkatnya kemampuan dan motivasi untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan belajar mandiri); serta acknowledge the contribution of all available educational influences, including formal, non formal and informal (mengakui peran serta dari semua pengaruh pendidikan yang ada, baik formal, non formal dan informal). 

(Cropley, 1979, h. 3) Akhirnya, bagaimana hubungan antara sekolah, pendidikan, dan pendidikan alternatif itu? Secara singkat, yang jelas bahwa proses belajar itu tidak dibatasi dalam ruang belajar di sekolah saja. Lesch (2009) menggambarkan, “… each keep expanding into something larger, fueled only by the curiosity of the learner” (“… setiap pembelajar terus berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar, digerakkan o le h ra s a ke inginta hua n da r i pembelajar itu sendiri” h. 5). Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan itu adalah untuk menghubungkan pelajar dengan o r a n g - o r a n g d a n m a s y a r a k a t sekitarnya. Gagal dalam hal tersebut akan berdampak pada resiko yang sangat serius yaitu gagalnya proses belajar itu sendiri. (h. 54). Oleh karena itu, memberikan pelajar itu ilmu yang bermanfaat, informasi yang sesuai, dan keahlian yang memadai akan sangat diperlukan untuk suksesnya hidup si pelajar tersebut di masa yang akan datang. Sekolah sebenarnya perlu di berdayakan kembali menjadi pusat pembelajaran masyarakat. Tugas sekolah itu bukan hanya untuk m e n g a j a r k a n a n a k- a n a k i l m u pengetahuan, akan tetapi juga untuk melibatkan guru, pelajar, dan orang tua dalam sebuah proses belajar yang berkesinambungan (Nandika, 2007, h. 84). 

Nah, dalam dunia modern ini, institusi atau lembaga pendidikan yang b i s a m e n j a wa b p e r m a s a l a h a n masyarakat tersebut di atas adalah pendidikan alternatif. Bahkan sering para orang tua menggunakan pendidikan alternatif sebagai “shadow education” (pendidikan bayangan) untuk menjamin kesuksesan anakanaknya di sekolah (Buchmann, Condron & Roscigno, 2010). Terkadang dapat dikatakan juga bahwa model pembelajaran tradisional masih memainkan pengaruh yang bagus dalam proses pendidikan (Pane & Salmon, 2009). Kalau dibandingkan, pada kenyataannya pelajar dari pendidikan alternatif ini mempunyai kecemasan yang kurang, gejala depresi yang tidak seberapa, kepuasan yang lebih akan hidupnya sekarang, serta pencapaian akademis yang lebih dibandingkan dengan pelajar dari pendidikan normal di sekolah biasa (Shankland et al., 2010). 

Sinyeu (May 14, 2012/8:41 p.m.)

Minggu, 03 Juni 2012

Masjidku sayang, Masjidku malang Oleh : Mukam Zahri, S.Ag

Bila anda pernah menonton sebuah sinetron yang d i p u t a r o l e h s t a s i u n televisi swasta di Jakarta yang hampir mirip dengan judul di atas, yaitu “Anakku sayang, anak ku malang” yang menceritakan tentang kisah orang tua yang sangat sayang terhadap anaknya, kasih sayangnya selalu diberikan dengan cara apapun, permintaan dan kebutuhan akan selalu dipenuhi oleh orang tuanya dengan harapan agar kehidupan sang anak dapat terjamin sukses dan mendapat kebahagiaan. N a m u n a p a h e n d a k d i k a t a kenyataannya kehidupan sang anak tersebut selalu mengalami rintangan dan penderitaan yang sangat pedih bahkan sesungguhnya tidak mungkin diterimanya. Apa daya hingga akhir kemalangan hidup yang dirasakannya. 

B e g i t u p u n , a n d a i k a t a k i t a hubungkan antara kisah tersebut dengan judul di atas, maka kita temukan jawaban yang hampir sama, yaitu masjid dibangun dalam bentuk yang sangat indah, tapi masjid ditinggalkan tidak diisi oleh jama'ah. Salah satu tugas diantara sekian banyak tugas yang telah dibebankan kepada Penyuluh Agama Islam Fungsional di bawah bidang atau seksi P e n a m a s ( P e n d i d i k a n A g a m a , P e m b i n a a n M a s y a r a k a t d a n Pe m b e r d a y a a n M e s j i d ) . U n t u k m e n d a t a , m e m b i n a d a n menghidupkan suasana mesjid ke arah kesejahteraan dan kemakmuran. Sesuai dengan data yang telah terkumpul dan tercatat dalam buku direktori Mesjid Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, jumlah mesjid di Aceh Besar saat ini 155 buah. 

Bangunan mesjid di Aceh terus bertambah dan berkembang pesat, bagaikan cendawan yang tumbuh di musim hujan, baik mesjid lama yang punya catatan sejarah tersendiri maupun mesjid baru dengan corak gaya dan arsitektur yang beraneka macam pula, hingga arsitektur khas Timur Tengah pun sudah ada di Provinsi Aceh. Sungguh satu hal yang sangat m e n g g e m b i r a k a n k i t a k a r e n a masyarakat Aceh pada umumnya sudah mampu di bidang ekonomi serta punya pikiran di bidang agama yang lebih meyakinkan. Ini dapat dibuktikan dengan lahirnya masjid-masjid baru, bentuk bangunannya yang sangat indah, halaman luas dan di dalam pun lengkap dengan peralatan modern, seperti microfon, sound system, kipas angin dengan berbagai macam merek sampai mesjid ber AC pun sudah ada. Padahal semua itu butuh biaya yang sangat besar sampai puluhan milyar rupiah. 

Seandainya ditanyakan berapa biaya yang telah dihabiskan untuk kebutuhan mesjid ? pasti jawabannya “Berapapun diperlukan tetap kami usahakan dananya, agar mesjid lebih indah dan megah”. Fakta dan realita memang di Aceh sedang giat-giatnya berlomba untuk membangun mesjid yang indah dan mewah. Semua sayang dan tersentuh hati dalam hal bangunan fisik dan materi. Sedikit yang terbayang untuk apa mesjid ini diisikan. Bukankah Rasulullah SAW telah berpesan dalam sebuah sabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Abu Daud “Aku tidak menyuruh kamu membangun mesjid untuk kemewahan (keindahan) sebagaimana yang dilakukan oleh kaum yahudi dan Nasrani.” Mesjid artinya tempat sujud, atau lebih luas lagi pengertiannya yaitu suatu bangunan yang didirikan untuk tempat beribadah kepada ALLAH SWT dan tempat bermusyawarah serta b e r m u a m a l a h d e n g a n s e s a m a manusia, dalam artinya di samping tempat sholat, zikir dan pengajian juga dapat dilaksanakan segala kegiatan yang bermanfaat bagi ummat. 

Tapi sungguh sangat disayangkan masih banyak mas jid yang tidak ada p e n g u r u s n y a d a n b e l u m a d a pengelolanya, sepi dari kegiatan bahkan ada mesjid yang tidak dilaksanakan sholat 5 waktu, kecuali hari Jum'at dan hari raya. Andaikan mesjid bisa ngomong, pasti mesjid akan berucap “untuk apa aku dihias, dipercantik dan dibubuhi warna warni ? sedangkan aku selalu kesepian menyendiri tidak ada yang peduli dan mengunjungiku, tidak ada yang tidur (I'tikaf) bersamaku sungguh munafik engkau, katanya sayang tapi aku kau tinggalkan sungguh jauh dari jama'ah. Saat azan dikumandangkan Allah mengundang kita untuk menuju kemenangan, tapi kita cuek aja tidak mau penuhi undangan Allah kita sibuk dengan kerja nongkrong di warung, duduk dipinggir jalan dan di café-café dengan HP, laptop, internet dan televisi. B u k a n k a h k i t a t e l a h s i a p membangun mesjid yang indah dan luas ? maka harus siap dengan jiwa penuh iman untuk memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan terutama ibadah sholat dan pengajian. Ingat firman Allah SWT dalam Al- Qur'an pada surat At-Taubah ayat 18 yang artinya “Sesungguhnya orang yang memakmurkan mesjid Allah mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan mendirikan shalat, menunaikan zakat serta tidak takut kecuali hanya kepada Allah SWT”. 

Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Fungsional Kabupaten Aceh Besar

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Kesembilan) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

S e k o l a h , P e n d i d i k a n , d a n Pendidikan Alternatif (1) 
Sekolah itu apa sih? Dan apa pula yang dimaksud dengan pendidikan? Dalam bagian ini, Penulis akan mengaitkan antara sekolah, pendidikan, dan pendidikan alternatif. Pemakaian kata “sekolah” dan “pendidikan” akan dijelaskan berdasarkan pendapat para ahli dalam bidangnya. Kemudian kedua istilah tersebut akan dihubungkan dengan isu pendidikan alternatif. Pertama sekali, apakah sekolah itu? Mendengar kata “sekolah” mungkin kita akan langsung mengingat sebuah situasi dimana belajar dan mengajar terjadi, adanya gedung tempat belajar dan berbagai macam fasilitas, aktivitas rutin sehari-hari yang sudah teratur, dan sebagainya. Perlu kita ketahui bersama bahwa pada kenyataannya, kata “sekolah” dalam bahasa Latin aslinya (skhole, scola, scolae or schola) mempunyai arti, “waktu luang” atau “waktu senggang” (Topatimasang, 1998, h. 5). Jadi sekolah sebenarnya adalah memanfaatkan waktu luang yang ada pada diri seseorang dengan tujuan mendapatkan sesuatu (baca: ilmu). 

Berdasarkan pengertian ini, maka proses belajar mengajar di sekolah haruslah gembira dan menyenangkan. Lebih lanjut, secara normal, belajar seringkali disamakan dengan istilah “qira'ah” (membaca), “ki tabah” (menulis), “istima'” (mendengar), “muthala'ah” (mengulang), “tarjamah” (menerjemahkan), dan sebagainya (Mu'arif, 2005, h. 161). Belajar menurut Holt (1970) adalah sebuah proses pertumbuhan. Seseorang bisa belajar dari orang lain dan lingkungan sekitarnya. Yang paling penting adalah, “Pembelajar, baik kanak-kanak atau d e w a s a , p e n g a l a m a n n y a , k e t e r t a r i k a n n ya , p e r h a t i a n n ya , keingintahuannya, harapan dan k e t a k u t a n n y a , k e s u k a a n d a n ketidaksukaannya, dan hal-hal yang dia mahir, harus selalu menjadi pusat dalam pembelajarannya” (Holt, 1970, h. 37). Secara terstruktur sesuai dengan fungsinya yang berlaku dewasa ini, sekolah sebagaimana Mukhtar, Samsu dan Rusmini (2002) definisikan adalah “Suatu lembaga yang menghendaki kehadiran penuh kelompok-kelompok umur tertentu dalam ruang-ruang kelas yang dipimpin guru untuk mempelajari materi ajar yang diturunkan dari kurikulum-kurikulum yang bertingkat” (h. 10). Dalam pengertian ini sekolah dibatasi hanya kepada tingkatan umur tertentu saja – yang biasanya antara umur 7 s/d 17 tahun – dan terjadi dalam ruang kelas. Guru berperan besar dalam melakukan proses belajar dengan memakai materi-materi yang telah ditentukan. Selanjutnya, apakah pendidikan i t u ? P e n d i d i k a n , s e b a g a i m a n a Goodman (1964) definisikan dalam “Compulsory Mid-Education” adalah “sebuah komunitas yang berfungsi dan terjadi secara natural, semenjak yang muda tumbuh berkembang dari yang tua, melalui kegiatan-kegiatan, dan masuk ke dalam institusi-institusi mereka; dan yang tua membina, m e n g a j a r, m e l a t i h , k e m u d i a n m e n y a l a h g u n a k a n y a n g m u d a ” (sebagaimana dikutip oleh Ozmon, 1970, h. 64). Pendidikan pada dasarnya adalah proses alamiah. 

Pendidikan berarti menurunkan kaidah-kaidah atau norma-norma tertentu dalam sebuah m a s ya ra k a t u n t u k d i wa r i s i d a n dikembangkan sampai seterusnya. Karena prosesnya yang turun-temurun, terkadang pendidikan juga bisa m e n d i k t e d e n g a n t e g a s p a r a p e w a r i s n y a t a n p a m e m a n d a n g kebutuhan dan perubahan zaman. Ratnawati (2002) menjelaskan b a h w a p e n d i d i k a n t i d a k h a n ya diperoleh dari pembelajaran di sekolah formal. Belajar dapat dilakukan dimana dan sumber mana saja. Anak-anak dapat belajar secara informal mulai dari cerita dongeng, buku, petualangan, t e l e v i s i , d a n c o m p u t e r . Menceritakan kisah dongeng, khususnya untuk anak-anak Indonesia, masih dianggap perlu sebagaimana masih berlaku umum di seluruh dunia. Hal ini dapat meningkatkan minat baca, mengembangkan imajinasi, dan bagaimana pun juga tidak dapat tergantikan oleh teknologi. Membaca buku adalah sebuah bagian penting dalam pendidikan. Disamping melatih anak-anak untuk membaca, hal ini juga menguatkan sebuah hubungan yang bagus diantara anggota keluarga. Merasakan petualangan adalah penting dalam kehidupan sehari-hari anak. Hal ini dapat mengasah kepedulian lingkungan anak dalam pikirannya, m e m b e r i k a n k e b e b a s a n u n t u k mengeksplorasi dan menciptakan apa yang dia inginkan, serta menanamkan solidaritas diantara teman-temannya. Menonton televisi juga bisa bermanfaat. Hal ini dapat menghubungkan anak antara dunia nyata dan tidak nyata, mengkritisi fenomena di sekitarnya, dan menjembatani pembelajaran digital. Dan yang terakhir, menguasai computer sangat penting dalam era teknologi ini. Hal ini dapat membuka kewaspadaan anak akan pengetahuan yang lebih luas, memotivasi untuk melakukan eksplorasi lebih, serta meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak. Sinyeu (May 14, 2012/8:39 p.m.)

Rabu, 16 Mei 2012

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Kedelapan) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Filosofi dan Prinsip Dasar Pendidikan Alternatif 
Filosofi dan prinsip dasar yang bagus sangatlah diperlukan dalam pendidikan. Winarno Surakhmad dalam Falsafah Pendidikan: Yang Diperlukan, Yang Terbuang mengkritik mereka yang berpandangan bahwa filosofi pendidikan tidak diperlukan lagi. Sebagian orang berpendapat bahwa kebanyakan masalah pendidikan ada pada aspek teknisnya. Sementara yang lain berpegang bahwa p e n d i d i k a n h a r u s l a h p ra k t i s d a n berorientasi masa depan. Kebanyakan orang melihat pendidikan sebagai sebuah persiapan untuk lapangan kerja dan industri sehingga pendidikan itu harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tersebut. Dalam kenyataannya, pendidikan tidak lah dapat dikembangkan tanpa adanya filosofi (Ronisef et al., 2003). Oleh karena itu, paradigma pendidikan di Indonesia khususnya sebagaimana didesain oleh Kementerian Pendidikan Nasional berbentuk: (1) “Pemberdayaan manusia seutuhnya, (2) Pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik, (3) Pendidikan untuk semua, dan (4) Pendidikan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau pembangunan berkelanjutan (PuP3B). 

Pada akhirnya, sebagaimana Cuéllar-Marchelli (2003) indikasikan, “tidak akan pernah ada ke b i j a k a n ya n g s e m p u r n a u n t u k m e m e c a h k a n s e m u a k e l e m a h a n - kelemahan dalam system pendidikan; namun ahli pendidikan dan penentu kebijakan harus selalu berupaya untuk mengkaji ulang praktek-praktek pendidikan yang ada serta memperbaikinya” (p. 164). Kita selalu bisa belajar dari masa lalu (Alexander, 2010) dan dari beragam model pendidikan (Gordon & Gordon, 1990) dengan mengikuti agenda demokratis atau kesamaan umum (Clausen, 2010). Ottawa Alternative Schools, sebagai contoh, mempunyai filosofi sebagai berikut: “Kerjasama dan kerja tim; Sebuah komitmen menuju pendekatan yang inovatif; Sebuah keseimbangan antara pembelajaran siswa aktif dan guru aktif; Kelompok belajar yang bervariasi umurnya; Sebuah kurikulum terpadu; Sebuah lingkungan sekolah berorientasi keluarga; serta pendataan dan evaluasi yang berkesinambungan (LeGrand, 2011, h. 101-102). 

Kunci utama dari pembelajaran adalah untuk mendukung pertumbuhan belajar anak (DeBlois & Place, 2007; Foley & Pang, 2005) dengan cara menjaga agar mereka senantiasa terlibat aktif (Peled & S m i t h , 2 0 1 0 ) , d a n d e n g a n c a ra memberikan mereka kesempatan kedua (McKee & Conner, 2007) karena mereka mempunyai banyak tantangan atau kendala seperti, “stress akibat rumah dan keluarga, kemiskinan dan kelaparan, kesehatan mental, penggunaan obat terlarang, kekerasan seksual, kehamilan diluar nikah dan kurangnya bimbingan orang tua” (Peled & Smith, 2010, h. 59). Lebih lanjut, penekanan nilai pada pendidikan alternatif agak berbeda dari pendidikan biasa (Manthey, 2006). Biasanya nilai ini ditekankan pada empat aspek, yaitu: 1) berjiwa kemasyarakatan, 2) menghormati keingintahuan anak, 3) melibatkan pembelajaran atau sosial dasar ( H o y & M i s k e l , 2 0 0 8 ) , d a n 4 ) k e p e m i m p i n a n . P e r t a m a , d a l a m menumbuhkan jiwa kemasyarakatan, sebuah sekolah yang efektif, paling kurang mempunyai komite sekolah dan persatuan para orang tua/wali (Suparlan, 2008). Pendidikan, pada kenyataannya, adalah “telah terstruktur seputar prinsip 'pasar' dan kemajuannya” dalam sebuah masyarakat (De Coster et al., 2009, h. 652). Kedua, Holt (1970) menyatakan bahwa “sekolah kebanyakan menghancurkan rasa keingintahuan anak, rasa percaya diri, kepercayaan, dan juga kepintaran mereka” (h. 53). K e t i g a , d a l a m m e l i b a t k a n pembelajaran anak, Braskamp, Trautvetter, and Ward (2006) menyimpulkan tiga karakteristik dalam pengembangan anak secara menyeluruh: “mission is reality, not rhetoric (pemberian tugas adalah berdasarkan kenyataan, bukan retoris), learning and development are integrated (pembelajaran dan pengembangan adalah satu), dan the campus community fosters support and challenge (komunitas sekolah menanamkan dukungan dan tantangan)” (h. 193). Keempat, di era penjajahan, Ki Hajar Dewantara dengan Sekolah Taman Siswa-nya, dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional, telah berjuang untuk menghilangkan jurang pemisah antara m a s ya ra k a t d a n p e l a j a r d e n g a n menerapkan tiga metode kepemimpinan, yaitu: “Ingarsa Sung Tulada” (mampu memberi teladan), “Ingmadya Mangun Karsa” (mampu memberi motivasi), dan “Tut Wuri Handayani” (mampu memberi dorongan) (Wahyudi, 2007, h. 34). 

Pada akhirnya, Groves (2008) menyarankan 7 kunci utama untuk keberhasilan membangun sebuah sekolah, yaitu: “set the controls for the heart of the sun, grow trust like there is a tomorrow, leadership is all – and for all, strictly go dancing, get real about learning, be a place to be, and get people using the escalators not the staircase” (h. 177-182). Jadi sebenarnya apa yang harus diperhatikan tentang system pendidikan? Martin Chilcott, seorang CEO Place Group, mengutip tentang system pendidikan: Why do I get taught at the speed of other pupils (Mengapa saya harus diajar dengan kemampuan belajar siswa lain)? Why do I take exams in the summer (mengapa saya harus mengikuti ujian di musim panas)? Why am I forced to fail exams this year when I could pass them next (mengapa saya dipaksa gagal ujian tahun ini ketika saya merasa bisa berhasil tahun depan)? Why do I learn a foreign language alongside others who can't speak it (mengapa saya belajar bahasa asing dengan orang-orang yang tidak menguasai bahasa tersebut)? Why do I have to watch a teacher struggle to use yesterday's technology (mengapa saya harus melihat guru berjuang menggunakan teknologi yang sudah usang)? Why do I have to memorize stuff I can look up on my mobile phone (mengapa saya harus menghafal hal yang bisa saya dapatkan di telepon genggam)? Why is there only one time table where there are millions of individually customized Yahoos! (mengapa hanya ada satu model waktu saja sementara jutaan model Yahoo! personal)? Why are there so few subjects when I have hundreds of TV channels (mengapa hanya ada sedikit pelajaran sementara saya punya ratusan siaran TV)? Why am I taught separate subjects when life is integrated (mengapa saya diajarkan pelajaran secara terpisahpisah padahal hidup adalah sebuah kesatuan)? Why do I have to write at school when everyone types in life (mengapa saya harus menulis di sekolah padahal setiap orang mengetik dalam kehidupan seharihari)? Why do I have to accept a bad teacher when I never accept a bad burger (mengapa saya harus menerima seorang guru yang tidak baik padahal saya tidak pernah menerima burger/makanan yang tidak baik)? Why is school analogue and grey when life is digital and Technicolor (mengapa sekolah itu analog dan abu-abu padahal hidup itu digital dan banyak warna)? (Sebagaimana dikutip oleh Groves, 2008, h. 13) Sinyeu (April 22, 2012/10:15 a.m.)

special report of Lamuri Art Festival 2012

Hari Minggu, 1 April 2012, Yayasan Intisayaar Al-Ilmi Indrapuri (IAI) menggelar Lamuri Art Festival 2012 dalam rangka peresmian kantor baru Buletin Lamuri dan Sydney.com yang berada dibawah naungannya. Awalnya panitia sempat khawatir karena para undangan datangnya agak terlambat, tapi akhirnya deretan kursi yang sudah disediakan penuh. Tampak hadir Bapak Camat Indrapuri, Kapolsek, Danramil, Imam masjid dan tokoh masyarakat Indrapuri, dan para peserta aneka lomba. Ditambah dua orang seniman Aceh yang sudah tak asing lagi bagi kita, yaitu Cek Medya Hus dan Syeh Min yang turut mengisi acara dengan beberapa bait syair (Ca’e). D a l a m s a m b u t a n n y a C a m a t Indrapuri Bapak Drs. Ridwan Hasan menyatakan sangat mendukung keberadaan Buletin Lamuri, dan tanggapan masyarakatpun sangat antusias terhadap buletin yang bermotto “Berbagi Untuk Mencerahkan” itu. Ketua Yayasan IAI yang sekaligus sebagai penasehat Buletin Lamuri Ahmad Faizuddin, M.Ed berharap Beletin Lamuri yang bergerak dibidang Media Dakwah maupun Sydney.com yang mengelola kursus dan aneka bisnis akan terus berkembang hingga mendunia. “Kami berharap dari kantor yang kecil ini, dari segala keterbatasan, tapi mampu menghasilkan banyak hal yang berguna” ungkapnya penuh semangat. Acara yang berlangsung semarak itu terasa lebih khidmat dengan adanya santunan kepada anak yatim dari program Lamuri Peduli dan di akhir acara diumumkan para finalis untuk lomba Puisi, Syair Aceh (Ca’e), dan Fotografi. (Ad) 






Keterangan Foto: 
1. Medya Hus dan Syeh Min sedang membawakan Ca’e (syair Aceh). 
2. Camat Indrapuri (kiri), Kapolsek Indrapuri (tengah), & Danramil Indrapuri (kanan) saat menikmati Ca’e. 
3. Camat Indrapuri memotong pita peresmian kantor baru Buletin Lamuri dan Sydney.com. 
4. Imam masjid Abu Indrapuri A. Latif Hasyim menyerahkan bantuan Lamuri Peduli kepada anak yatim. 
5. Penyerahan piala & sertifikat pemenang lomba oleh Ketua Yayasan IAI Ahmad Faizuddin, M.Ed (kiri). 
6. Foto bersama Staf Buletin Lamuri.



RINCIAN KAS PROGRAM LAMURI PEDULI
NO URUT PENYUMBANG JUMLAH
Saldo Sampai Tanggal 21 Maret 2012Rp            613,125
Rp                      -  
Rp                      -  
JUMLAH TOTAL  Rp            613,125
DISALURKAN  Rp            240,000
SISA SALDO Pada 25 April 2012 Rp            373,125

APA KATA MEREKA ?
“Buletin Lamuri ini suatu ide yang
bagus yang dibuat, karena saya sudah
lihat sendiri isinya banyak mengandung
dakwah dan tulisannya bisa
memberikan pecerahan untuk generasi
muda agar lebih suka dan mau menulis.
Selamat untuk lamuri !”
(Drs. Ridhwan Hasan - Camat Indrapuri )

“Sangat bagus, ide yang cemerlang
Lamuri mau mengadakan lomba puisi
dan ca'e aceh yang bersifat seni budaya
tradisi yang kini sangat jarang
diadakan apalagi untuk anak-anak
sekolah yang merupakan generasi penerus.
Kita patut mendukungnya untuk lamuri !”
( Medya Hus-Seniman )

Jumat, 27 April 2012

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Ketujuh) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Karakteristik Pendidikan Alternatif (3) Berbicara tentang sekolah ideal dan sekolah sebenarnya di lapangan, Mangunwijaya membuat perbandingan antara keduanya. Menurutnya, di sekolah ideal: “Guru adalah bapak, ibu, abang, kakak, sahabat; Murid adalah anak, Dialog, pemahaman, Cara Belajar Siswa Aktif, bersuasana keluarga; Solidaritas antara para murid, antara yang cerdas dan yang lambat; dan Yang diabdi: nomor satu kepentingan dan pemekaran pribadi si anak.” Sementara dalam realitanya, di sekolah: “Guru adalah komandan, birokrat, instruktor, pawang; Murid adalah kader politik kecil, calon Sumber Daya Manusia; Hafalan, penataran, indoktrinasi; Persaingan untuk mencari kejuaraan; dan nomor satu kepentingan industri, bisnis, pemerintah, gengsi orang tua, kepentingan masyarakat saja tanpa menghargai kebutuhan anak” (Sebagaimana dikutip oleh Pradipto, 2007, pp. 61-62). 

K a r a k t e r i s t i k y a n g t e l a h disebutkan diatas dan dua tulisan sebelumnya merupakan penentu apakah sebuah sekolah bisa dikatakan kaya atau pun miskin. Wahyono (2010) membuat delapan syarat supaya sebuah sekolah bisa dikatakan kaya, yaitu: “Sumber daya manusia yang mumpuni; Sumber daya keuangan yang cukup; Fasilitas belajar dan peralatan praktik memadai; Strategi yang jitu; Teknik marketing yang baik; Sistem pendokumentasian yang bagus; Sistem informasi dan komunikasi yang efektif; dan Mau berbagi kesuksesan” (h. 3). Sebaliknya, menurut Wahyuno, sebuah sekolah dikatakan miskin apabila mempunyai delapan ciri, yaitu: “Sumber daya manusia yang tidak kompeten dan berkinerja buruk; Tidak memiliki cukup dana untuk membayar gaji guru dan biaya operasional; Tidak memiliki gedung dan jaminan tempat belajar; Tidak punya strategi; Proses pembelajaran dan palayanan yang buruk; Tidak memiliki catatan kemajuan dan prestasi; Informasi dan komunikasi tidak mendukung kinerja; dan Tidak mau belajar dan berinovasi” (h. 12). 

Lebih lanjut, karakteristik sekolah sebenarnya ditentukan oleh karakteristik masyarakat setempat. Freire (1994) menggambarkan karakter pendidikan berikut ini sebagai potret dari masyarakat yang tertindas atau terabaikan: “Guru mengajar dan murid diajar; guru tahu semua hal dan murid tidak tahu apa-apa; guru berpikir dan murid memikirkannya; guru berbicara dan murid mendengarkan dengan tenang; guru disiplin dan murid didisiplinkan; guru menetapkan pilihannya dan murid menjalankannya; guru bertindak dan murid meraba-raba berdasarkan tindakan guru; guru memilih materi pelajaran dan murid menerimanya; guru membuat buram ilmu pengetahuan dengan kekuasaannya dalam hal membatasi kebebasan murid; guru adalah subjek utama dalam pembelajaran dan murid hanya sekedar objek” (h. 54). Kalau dibandingkan di Indonesia, menurut Yulaelawati (2009) sebenarnya pendidikan sekolah dan luar sekolah itu berjalan seiring, saling mendukung satu sama lain.

Kisah Taubat Seorang Wanita

                    Alkisah ada seorang wanita Atuna susila yang sangat cantik dan hanya mau melayani tamu jika dibayar seratus dinar. Seorang lelaki yang terpikat dengannya bekerja keras dan mengumpulkan uang sebanyak seratus dinar. Kemudian lelaki itu mendatanginya dan berkata, "Aku sangat tertarik denganmu, hingga aku rela bekerja keras sampai berhasil mengumpulkan seratus dinar." "Masuklah," kata wanita itu Setelah masuk ke dalam dan mulai untuk melakukan perbuatan keji, tiba-tiba lakilaki itu teringat Allah dan merasa sangat ketakutan. Ia berkata kepada wanita itu, "Biarkan aku keluar dan ambil saja seratus dinar ini untukmu." “Apa yang terjadi denganmu? Bukankah engkau yang mengatakan bahwa ketika melihatku, engkau sangat tertarik hingga rela bekerja keras sampai dapat mengumpulkan seratus dinar, namun setelah mendapatkanku, engkau tiba-tiba malahmenolak!” “Aku takut kepada Allah dan sangat mengawatirkan keadaanku ketika kelak di Hari Kiamat berada di hadapan-Nya. Sekarang aku membencimu dan engkau adalah wanita yang paling kubenci," tegas laki-laki itu. “Jika apa yang kau ucapkan benar, maka hanya dirimulah yang layak menjadi suamiku." Lelaki itu berkata, "Biarkan aku pergi." "Tidak, kecuali jika engkau menjadikanku sebagai isterimu." "Aku tidak mau. Biarkan aku keluar." " B a i k l a h , a k u p a s t i a k a n m e n d a t a n g i m u a g a r e n g k a u mempersuntingku," kata wanita itu . "Bisa saja," jawab laki-laki itu yang kemudian memakai bajunya dan keluar dari daerah itu. 

                  Wanita tuna susila itu pun meninggalkan daerahnya dan sangat menyesali perbuatan yang telah dilakukannya di tempat itu. Ketika sampai ke kampung lelaki itu, dia menanyakan nama dan rumahnya. Setelah diberitahukan, ternyata lelaki itu sudah meninggal dunia. Akhirnya wanita tersebut benar-benar bertaubat menyesali perbuatannya dan hidup menyendiri menjadi wanita yang taat beribadah. Dari kisah ini, kita bisa mengambil hikmah yang sangat berharga. Antara lain: 1) Sebesar apa pun dosa seseorang, dia bisa mendapatkan hidayah dan bertobat ke jalan yang benar. 2) Terkadang seseorang berpikir untuk melakukan dosa. Akan tetapi jika dia masih ingat kepada Allah, Allah pun a k a n m e n g i n g a t n y a d a n menolongnya dari perbuatan keji yang akan dilakukan 3) Selain sadar sebelum melakukan perbuatan keji, laki-laki itu juga mendapatkan pahala dengan menjadi sebab taubatnya wanita itu. Sehingga saat meninggal, Insya Allah, dia mendapatkan husnul khatimah. 4) Seseorang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menyesali perbuatannya, akan diampuni dosadosanya dan dilapangkan jalan menuju ketaataan. Semoga kita semua tergolong At- Taibin (orang-orang yang bertaubat) dan senantiasa mendapatkan pertolongan Allah dalam setiap keadaan. Amin ya Robbal Alamin. (Afdhal Mahdi)

Pendidikan Rokok Untuk Aceh

Merokok sudah menjadikebiasaan khususnya di Aceh. Hampir setiap orang laki-laki di Aceh mengisap benda silinder berukuran panjang 70-120 mm dengan diameter 10 mm yang terbuat dari kertas campur tembakau cacah ini. Setiap hari berbatang-batang rokok di bakar salah satu ujungnya dan dihirup asapnya lewat ujung satunya lagi. Oleh karena itu, Penulis ingin m e n g a j a k p e m b a c a u n t u k menginstrospeksi diri akan kebiasaan ini. Kalau ditanya apakah alasan utama seseorang merokok, maka jawabannya pasti beragam. Ada dua jawaban umum paling ngawur kalau kita bertanya kepada ahli hisap (baca: perokok). Pertama, merokok keu mangat babah (Aceh: supaya sedap mulut). Umum sekali kita lihat bagi kaum laki-laki khususnya, setelah makan baik pagi, siang ataupun malam, harus ada menu penutup (desert) berupa sebatang rokok. Kalau tidak, maka orang tersebut seolah - olah merasa mulutnya masam d a n t i d a k e n a k . 

Kedua, sebagai bentuk protes. Mungkin ini jawaban paling asal. Perokok itu tahu bahwa konsekuensi merokok tidak baik, namun dia berpegang pada prinsip lebih baik membakar rokok daripada membakar pabrik pembuat rokok. Terlepas dari alasan apapun mengapa seseorang merokok, saya rasa semua orang sependapat bahwa merokok tidak bagus untuk kesehatan. Bahkan di bungkusan rokok sendiri di tuliskan pesan peringatan dengan huruf kapital, “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.” Namun sayang sekali itu hanya menjadi hiasan. Tidak ada orang yang mematuhinya. Sebenarnya banyak organisasi dan Negara di dunia sudah menetapkan status hukum rokok. Muhammadiyah, misalnya, telah mengeluarkan fatwa haramnya rokok melalui Majlis Tarjih dan Tajdid pada 7 Maret 2010 di Yogyakarta. Dengan ini mereka memperbaharui ketetapan sebelumnya pada tahun 2005 bahwa merokok itu mubah. Ulama Arab Saudi dan Mesir juga mengharamkan rokok yang kemudian di Indonesia di iikuti oleh MUI. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) juga “mengharamkan” rokok dengan alasan utama kesehatan bahkan penyebab utama tingginya angka kematian. 

Akhirnya, apakah warga Aceh siap untuk berhenti merokok? Sesuatu yang baik harus segera kita mulai dan usaha menuju ke arah kebaikan harus tetap kita tempuh. Kalau perlu kita buat kurikulum khusus untuk pendidikan rokok meskipun usaha ini akan memakan waktu yang lama karena sudah berurat berakar (baca: membudaya) dalam kehidupan sehari-hari. Semoga generasi Aceh ke depan adalah generasi yang bebas dari asap rokok. Wa l l a a h u a ' l a m b i s h s h a w a a b . (Ahmad Fizuddin, M.Ed)

Kenali TB Sejak Dini

Assalamualiakum warga Aceh Besar … Nah mungkin semua bertanyatanya apa itu TB ?, langsung aja ya ! TB adalah sebutan lain dari penyakit TBC. Di Aceh, selain Malaria, TB menjadi sebuah penyakit yang berkembang luas di masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat terhadap apa itu penyakit TB membuat penyakit ini semakin menyebar luas di masyarakat. Untuk itu para Penyuluh TB di A c e h B e s a r b e r u s a h a u n t u k memberikan informasi melalui penyuluhan terhadap masayarakat m e n g e n a i p e n y a k i t T B , c a r a penularan, dan penanggulangannya. Alhamdulillah di seluruh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar telah terbentuk kader-kader TB care yang bertujuan untuk melayani masyarakat dalam menanggulangi p e n y a k i t T B i n i . 

Seringkali kita mendengar bahwa penyakit TB ini sudah tidak ada lagi didalam masyarakat, padahalal jika kita melihat gejala, banyak masyarakat yang mengidap kuman TB ini, s e h i n g g a k e t i d a k p a h a m a n masyarakat membuat kuman TB ini menyebar luas kepada orang lain TB hanya menular melalui saluran pernafasan ( hidung ) apabila Penderita TB Batuk dan percikan bakteri Mikobacterium Tuberkulosa ( baca : Kuman TB ) masuk ke saluran pernafasan ( hidung ) orang lain. Sehingga kuman tersebut bertahan di dalam paru-paru, dan ketika dayan tahan tubuh berkurang, maka kuman tersebut akan berkembang di dalam paru-paru. TB tidak ditularkan melalui bersentuhan, berpelukan, makan bersama, serta berbicara dengan penderita TB. Jadi, JANGAN TAKUT UNTUK BERSAHABAT DENGAN PENDERITA TB.... Ciri-Ciri Penyakit TB : A. Gejala Utama : Batuk Berdahak selama 2 Minggu hingga sebulan B. Gejala Tambahan : Batuk Berdahak disertai darah , Dada terasa sakit, Nafsu makan menurun, Berat b a d a n m e n u r u n , D e m a m berkepanjangan, dan berkeringat di malam hari walau tanpa aktivitas. 

Nah, dengan mengetahui gejalagejala diatas, maka jangan malu untuk berobat ke UPK ( Unit Pelayanan Kesehatan ) terdekat, segera hubungi kader-kader TB yang telah terbentuk untuk mendapatkan pelayanan yang baik tanpa dipungut biaya sepeserpun, dan tunggu kami di gampongg a m p o n g s y e d a r a u n t u k mensosialisasikan penyakit TB ini. ( Baihaqi : TB Care )

Selasa, 21 Februari 2012

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Keenam) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Karakteristik Pendidikan Alternatif (2) Dalam tulisan sebelumnya Penulis telah memaparkan sedikit tentang karakteristik pendidikan alternatif. Karakteristik tersebut mempunyai kaitan yang erat dengan kualitas pendidikan. Schussler & Collins (2006) setuju bahwa “perhatian” merupakan kualitas paling penting di sekolah. Lebih lanjut, “(kuantitas) kecil, kebebasan, dan pilihan” biasanya adalah tiga kualitas umum yang harus ada dalam kesuksesan sebuah usaha reformasi sekolah (h. 291). Namun demikian, meski setiap pendidikan alternatif di desain menurut kebutuhan masyarakat, kebanyakan alternatif ini mempunyai karakteristik yang sama sebagaimana Conley (2002) jelaskan, yaitu: 1.Sekolah alternatif memberikan sebuah pilihan kepada pelajar, orang tua, dan guru – yaitu pilihan yang terbuka untuk semua masyarakat sehingga punya rasa sukarela. Sejalan dengan itu, jumlah populasi dari sekolah ini haruslah mewakili sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat. 2.Sekolah alternatif mempunyai sebuah komitmen lebih bertanggungjawab untuk kebutuhan pendidikan khusus dalam masyarakat dibandingkan sekolah biasa. 3.Sekolah alternatif biasanya mempunyai tujuan dan arah yang lebih luas daripada sekolah biasa. Contohnya, disamping tambahan mengembangkan kemampuan dasar dan mempersiapkan pelajar untuk perguruan tinggi atau kejuruan, sekolah alternatif juga berupaya untuk meningkatkan konsep diri pelajar, mengembangkan bakat dan kelebihan pelajar, pemahaman dan motivasi k e r a g a m a n b u d a y a , s e r t a mempersiapkan pelajaran untuk menjalani berbagai peran dalam masyarakat. 4.Sekolah alternatif lebih fleksibel dibandingkan sekolah biasa, oleh karena i t u b e r t a n g g u n g j a w a b u n t u k merencanakan perubahan. Karena dikembangkan di era akuntabilitas (the age of accountability), kurikulum dirancang dan dimodifikasi berdasarkan umpan balik (feedback) dan evaluasi formatif (formative evaluation). 5.Sekolah alternatif biasanya lebih kecil dari sekolah umum. Rata-rata pendaftaran di sekolah alternatif publik menengah atas adalah dibawah angka 200. Karena sekolah ini kecil, maka aturan dan tekanan birokrasi terhadap pelajar dan pengajar dapat diminimalisir. (h.2) Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan di atas, apa sebenarnya perbedaan pendidikan biasa dan pendidikan alternatif? Fantini (1976) membuat daftar perbedaan gaya mengajar pendidikan formal dan informal sebagai berikut: Dalam pendidikan biasa, lingkungan dan interaksi manusia bersifat formal, waktu dan aktivitas diaturoleh guru, guru juga mengatur kurikulum dan menyediakan sumber pembelajaran, gaya dan tatanan kelas mengikuti pola standard, berorientasi pada aktivitas keseluruhan kelas, pelajar dan pengunjung dipisahkan, guru lebih\ berkuasa dari pelajar, kurikulum dibuat sesuai dengan Rencana Ajar guru, lebih banyak memakai buku teks pelajaran, kontrol guru secara disiplin, membedakan antara bekerja dan bermain, belajar apa yang diajarkan guru, dikelompokkan dengan umur yang sama, guru yang menentukan siapa yang melakukan sesuatu dan kapan harus dilakukan, pendidikan anak adalah tanggungjawab guru, m e n e k a n k a n p e n g e m b a n g a n intelektualitas anak saja, dan evaluasi akhir untuk mengklasifikasi anak. Semantara dalam pendidikan terbuka lingkungan dan interaksi manusia bersifat informal, pelajar bebas mengatur kegiatannya, guru hanyamengatur proses belajar dan memberikan bimbingan serta memfasilitasi pembelajaran, gaya dan tatanan kelas mengikuti pola workshop pelajar, berorientasi pada aktivitas individu dan grup kecil, pelajar dan pengunjung disatukan, guru dan murid berinteraksi secara individu, kurikulum dibuat untuk m e m e n u h i d a y a t a r i k p e l a j a r , mementingkan bahan konkrit dalam belajar, guru hanya sebagai fasilitator, tidak membedakan antara bekerja dan bermain, belajar dengan mencari sendiri, dicampur dengan umur yang berbeda, guru dan pelajar menentukan gaya belajar dalam satu hari, pendidikan anak adalah tanggungjawab anak itu sendiri, menekankan pada afektif emosional serta kemampuan kognitif intelektual anak, dan evaluasi akhir untuk mendiagnosa (kebutuhan) anak (Fantini, 1976, h. 110- 111). (Bersambung pada edisi selanjutnya) 
Sinyeu (Feb 8, 2012/7:58 a.m.)

Tradisi KANDURI BLANG Di Gampong Lampanah, Indrapuri

Khanduri Blang sebuah tradisi turun temurun yang diadakan sebelum masa panen tiba atau ketika padi akan mulai masak merupakan adat istiadat yang masih melekat di Gampong Lampanah Kecamatan Indrapuri Aceh Besar. Beberapa tahun yang lalu adat ini jarang dilaksanakan karena konflik mendera negeri Aceh ini. Senin, 23 Januari 2012 lalu kenduri ini kembali diadakan oleh masyarakat Lampanah sebagai rasa syukur kepada Allah dan sarana mengajak masyarakat bersatu padu dalam mengatasi permasalahan pertanian.

Di zaman dulu, bagi sebagian masyarakat Aceh, kenduri blang ini masih berupa adat istiadat yang tradisinya masih sangat kental dengan pengaruh budaya hindu dan animisme. Sebelum masa penanaman benih dimulai, dikenal satu tradisi yang disebut Khanduri ulee Lhueng atau Babah Lhueng yang dilaksanakan pada saat air dimasukkan ke dalam alur pengairan dipimpin oleh seorang Kuejren Blang dengan melibatkan para petani yang memiliki areal persawahan di daerah tersebut. Upacara ini biasanya diselenggarakan secara m a s s a l . 

D a l a m u p a c a r a i n i d i l a k s a n a k a n r i t u a l b e r u p a penyembelihan hewan seperti kerbau dan kambing pada babah Lhueng atau mulut parit pengairan menuju lahan, sehingga darah yang mengalir ke parit mengalir bersama air ke lahan-lahan persawahan milik petani tadi. Menurut para petani, berkah dan doa yang diucapkan agar benih padi yang mereka tanam nantinya akan tumbuh subur akan mengalir melalui media darah ke setiap petak sawah y a n g a d a . N a m u n , s e i r i n g perkembangan jaman dan masyarakat yang semakin paham dengan pengaruh hindu ini dan bertentangan dengan islam, kebiasaan itu lambat laun ditinggalkan dan mulai pudar. Sekarang kenduri blang diadakan bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama berdo'a kepada Allah agar senantiasa diberikan rahmat atas kerja keras masyarakat dalam bercocok tanam padi. Dan pada kesempatan itu juga salah seorang sesepuh adat atau tokoh masyarakat akan memberikan arahan-arahan dan nasehat tentang bagaimana bercocok tanam yang baik dan saling menjaga persatuan dalam hal pertanian sehingga masyarakat juga akan samas a m a m e r a s a k a n h a s i l y a n g memuaskan ketika panen tiba. 

Menurut masyarakat yang ditemui Lamuri mengatakan sebenarnya Khanduri Blang dilakukan masyarakat Aceh dalam setahun sebanyak tiga kali yaitu menjelang turun ke sawah, ketika padi berbuah dan sesudah masa menuai (panen). Dan Khanduri yang dilakukan warga Lampanah ini, disebut khanduri dara pade (ketika padi mulai berbuah) yang berumur dua bulan. Ketika Tim L a m u r i s a m p a i d i G a m p o n g Lampanah, terlihat jelas hamparan hijaunya tanaman padi yang mulai mengeluarkan biji, dan dari kejauhan terlihat masyarakat mulai dari usia dewasa dan anak - anak berkumpul duduk dialas tikar dibawah pohon. Terdengar suara zikir, dan ungkapan doa' dibacakan seorang tengku imum, meminta kepada sang Khalik, agar diberikan rahmat dan rezeki dan tanaman padi mereka terbebas dari berbagai penyakit. S e l a n j u t n y a d i a k h i r i d e n g a n menyantap makanan bersama yang dibawa masyarakat. Keuchik Gampong Lampanah Tunong, Mahya Zakwan, S.Ag mengatakan, 65 persen warganya bermata pencaharian sebagai petani, dan dalam mencukupi kebutuhan keluarga sangat tergantung terhadap hasil panen. Selama beberapa tahun terakhir, tepatnya pasca keamanan Aceh mulai kondusif, masyarakat begitu giat menanam padi disawah, karena disektor tersebutlah kebutuhan mereka tercukupi, dan sudah sepantasnya masyarakat bersyukur kepada Allah, salah satunya dengan mengelar “khanduri dara pade” meminta kesalamatan dan keberkahan agar diberikan hasil panen melimpah, terbebas dari hama, “dan kenduri blang i n i j u g a m e n u n j u k k a n a k a n kekompakan dan persatuan warga Lampanah dalam hal pertanian, sebut Mahya.


Sementara Imam Masjid setempat Tgk. Saifullah M. Ali menjelaskan, mensyukuri hasil panen yang melimpah kepada Allah, masih melekat di warga Lampanah, setiap khanduri blang dilaksanakan, anak – anak diajak untuk mengikuti dan melihat warisan nenek moyang, dengan maksud bila yang tua sudah meninggal, yang muda bisa terus meneruskannya. Menurutnya, dalam setiap usaha yang dilakukan manusia, pasti akan mendapatkan cobaan, begitu j u g a d a l a m b e r t a n i , s a n g a t dimungkinkan terjadi gagal panen disebabkan kekurangan air karena kemarau dan gangguan hama, seperti tikus, keong mas dan wereng. Namun berkat kesabaran dan doa kepada sang Khalik, semua gangguan tersebut dapat diberantas, berkat kerja keras masyarakat, menjaga dan merawat tanaman padi dari serangan hama dengan rajin memberikan pupuk dan pestisida nabati. Kurangnya air yang mengairi persawahan, juga disampaikan beberapa warga. Selama ini air sawah hanya diharapkan dari air tadah hujan karena belum siapnya saluran irigasi d a r i Wa d u k K e l i l i n g y a n g direncanakan mengairi sawah di Gampong Lampanah. Warga juga mengharapkan, kepada Pemkab Aceh Besar, agar memperhatikan pengairan irigasi agar seluruh lahan pertanian ditempat mereka, dapat diairi dengan maksimal dan hasil panen menjadi berkualitas.(Red)