Selasa, 28 Agustus 2012

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Keduabelas) Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Mengapa Pendidikan Alternatif ?(2) B e r d a s a r k a n p e r m a s a l a h a n - permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, banyak para pakar yang m e nya ra n k a n u n t u k m e l a k u k a n reformasi system pendidikan (Faure, 1972; Allan and Evans, 2006; Sukarno, Handayani & Soewaytoyo, 2007). Hal tersebut perlu dilakukan untuk menutupi kesenjangan dan menghilangkan diskriminasi (Mutrofin, 2007, h. 349), untuk menampung aspirasi atau suarasuara para siswa (De la Ossa, 2005), dan untuk menjembatani dan merangkul kembali masyarakat serta merekamereka yang dianggap telah gagal atau pun terancam gagal (Swanson, 2005; Hyslop, 2007). Karena pada dasarnya tidak ada istilah “one size fits all / satu ukuran cocok untuk semuanya” (Wolk, 2004). Oleh karena itu, system pendidikan yang benar adalah yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan setiap permasalahan yang mereka hadapi. 

Untuk kasus di Negara kita, Mukhtar, Samsu and Rusmini (2002) menyimpulkan bahwa Indonesia seharusnya meletakkan dasar agenda reformasi pendidikan kepada 3 (tiga) ide utama, yaitu: (1) lamanya masa pendidikan, (2) kebebasan dari pengaruh pendidikan kolonial, dan (3) mendesain sebuah hasil yang lebih menjanjikan di masa mendatang (h. 4-5). Christina Hinton dan Kurt W. Fischer dalam tulisan berjudul Research Schools: Connecting Research and Practice at the Ross School menyatakan, “Sistem pendidikan dewasa ini bertumpu pada struktur top-down (atas-bawah) dimana para peneliti menuliskan rekomendasi kepada pengambil kebijakan, yang selanjutnya memasukkan ide tersebut kepada para administrator, praktisi, dan siswa-siswi. Kita perlu melakukan reformasi system tersebut untuk melibatkan guru-guru, siswa-siswi, dan administrator sebagai rekan kerja dalam membuat kebijakan dan penelitian pendidikan” (sebagaimana dikutip oleh Suárez-Orozco & Sattin-Bajaj, 2010, h. 69). 

Kebijakan yang telah berjalan selama perlu kita tinjau ulang sehingga struktur pendidikan yang ada bisa melibatkan semua unsur sebagai peserta aktif dalam system tersebut. Sekarang lah waktunya untuk merubah system pendidikan kita (Littky & Grabelle, 2004) dan kita memerlukan komitmen (Galluzzon, 2004) karena k e b a n y a k a n s e k o l a h a l t e r n a t i f menghilang setelah kurang dari satu dekade kemunculannya (Fruchter, 2007). Jadi apa seharusnya yang menjadi objektif dari reformasi pendidikan? Di tahun 1995, Mozambique's Ministry of Education melakukan reformasi pendidikan dasar dengan memakai objektif utama sebagai berikut: Meningkatkan kualitas dari efisiensi pendidikan dasar; memastikan adanya kesatuan dalam hal kenyamanan, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia; berkontribusi terhadap politik, ekonomi, sosial, dan pengembangan b u d a y a N e g a r a ; m e m a s t i k a n keseluruhan pendidikan terhadap perseorangan melalui empat pilar pengetahuan: mengetahui bagaimana bersikap, belajar, melakukan, dan hidup bersama dengan orang lain. (Dhorson & Chachuaio, 2008, h. 202). 

Akhirnya para ahli memberikan beberapa solusi terhadap isu-isu pendidikan tersebut diatas. Bambang menyarankan reformasi yang ada harus menjamin lahirnya sekolah yang bebas dan bisa mengembangkan pendidikan alternatif (sebagaimana dikutip oleh Badrun & Bastian, 1999, h. 22), Karen Seashore Louis dan Debra Ingram dalam tulisannya Schools That Work for Teachers and Students mendorong a d a n y a p e n i n g k a t a n k o n s e p multiculturalism atau kebudayaan yang beragam (sebagaimana dikutip oleh Williams, 2003, h. 154), Llewellyn dan Silver (2001) setuju dengan ide homeschooling, Fantini (1976), Kozol (1982) dan Suparlan (2008) mendukung konsep sekolah bebas (free school), dan Melrose (2006) merekomendasikan adanya pembelajaran khusus untuk penyandang cacat. Menurut O'Callaghan (2004), hal yang paling penting adalah senantiasa mewaspadai beberapa tantangan yang dapat menghambat p e n g e m b a n g a n p e n d i d i k a n sebagaimana Dr. Healey kemukakan d a l a m B a r r i e r B u b b l e , y a i t u : “kesenjangan kepemimpinan, sedikitnya waktu, fasilitas dan peralatan yang tidak memadai, dana yang tidak mencukupi, masalah kronis orang banyak, kebijakan dan prosedur yang ketat, lemahnya dukungan orang tua dan masyarakat, rendahnya pengharapan terhadap pendidikan, minimnya rasa memiliki staff, l e m a h n y a s y s t e m r e f o r m a s i , ketidakpercayaan public, pemimpin sekolah, dan tidak cukupnya staff” (h. 88). Sinyeu (July 23, 2012/11:13 p.m.

Renungan 'Iedul Fithri 1433 H Oleh: Ahmad Faizuddin, M.Ed

Tak terasa Ramadhan telah meninggalkan kita. Berbagai macam perasaan hadir dalam jiwa. Mungkin ada diantara kita yang merasa senang karena sebentar lagi Hari Raya akan tiba. Mungkin ada diantara kita yang merasa sedih karena belum tentu kita akan berjumpa lagi dengan Ramadhan yang akan datang. Dan mungkin juga ada diantara kita yang tidak peduli apaapa, karena ada atau tidak bulan Ramadhan bagi kita tidak ada pengaruh apa-apa. Sebagai hamba yang lemah, selayaknya kita memperbanyak do'a kepada Allah SWT. 

Ya Allah Ya Mujiibas Saailin, terimalah segala do'a-doa dan 'amal ibadah kami selama bulan Ramadhan ini. Ya Allah Ya Ghaffar, ampunilah segala dosa-dosa kami. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, pertemukanlah kami dengan Ramadhan yang akan datang. Amin Ya Rabbal 'Aalamin. Sebagai manusia biasa yang diliputi kekhilafan dan kesalahan, selayaknya kita saling meminta ma'af dan mema'afkan sesama: Saat berlebih, ingatlah mereka yang dalam kekurangan Saat gembira, ingatlah mereka yang berduka dan menderita Dalam ketulusan, mari kita sebarkan senyum saling mema'afkan Sebagai bukti syukur kita kepadaNya Selamat 'Iedul Fithri 1 Syawal 1433 H Mohon ma'af lahir dan bathin Beningkan hati dengan zikir, cerahkan jiwa dengan cinta Lalui hari dengan senyum, tetapkan langkah dengan syukur Sucikan hati dengan permohonan ma'af Taqabbalallu minna wa minkum, Minal 'Aaidin Wal Faaidzin Mohon ma'af lahir dan bathin. Hari kemenangan telah tiba… Gema takbir pun dikumandangkan… Walau mata tidak saling menatap.. Tangan tidak berjabat… Dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan Minal 'Aaidin Wal Faaidzin, mohon ma'af lahir bathin Sayup terdengar takbir berkumandang Tanda Ramadhan akan lewat Ampunan diharap, barakah di dapat Taqabbalalaahu minna wa minkum Mohon ma'af lahir bathin Wishing you the light of faith, the warm of home, the love of family All the deepest joys of 'Ied, Minal 'Aaidin Wal Faaidzin Faith makes all things possible Hope makes all thing work Love makes all things beautiful May you have all of the three Happy 'Iedul Fithri Just to say “sorry” for all mistakes that I have ever done Hope you have a great 'Iedul Fithri Akhirnya, Selamat! Anda telah memenangkan tiket ke syurga dengan syarat mema'afkan kesalahan-kesalahan sesama. Selamat 'Iedul Fithri, mohon ma'af lahir dan bathin. (Sinyeu: August 18, 2012/3.30 p.m.)