“Kami Pertukarkan hari-hari (yang
baik daan buruk) diantara manusia”
QS. 3 : 140
Dalam mengurangi samudera
cinta, pecinta menggalami berbagai
kondisi yang akan disebutkan secaara
singkat dibawah ini :
1. Kegelisahan
Pecinta begitu gelisah untuk
mencapai (washl) Allah SWT.
S e h i n g g a i a t i d a k d a p a t
beristirahat, meskipun sesaat.
Karena demikian sibuknya ia
mengingat kekaasihnya.
2. Putus Asa.
K e t i k a k e s e d i h a n d a n
keputusasaan menguasai pecinta,
tidak ada jalan keluar kecuali
menangis, ini meningkatkan
keindahan cinta seseorang dan
memikat kekasih yang kelihatan
jauh.
3. Antisipasi
P e c i n t a b e r h a r a p k e k a s i h
melihatnya penuh cinta, penuh
kegelisahan ia nunggu-nunggu
Rahmat Pencipta alam semesta. Ia
tahu bahwaa tujuannya akan
terpenuhi dengan pandangan
sekilas kekasih.
4. Pengorbanan
Tidak ada berkah yang lebih besar
ketimbang menggapai (washl)
kekasih, sebaliknya, segala sesuatu
yang lain kelihatan sia-sia dan kecil.
Untuk merealisasikan capaian ini,
p e c i n t a t e r l e b i h d a h u l u
mempersiapkan segala sesuatu.
5. Berkembang
Ke m a n a p u n ra h m a t Tu h a n
diarahkan, sesuatu mulai tumbuh,
sebaliknya, berpaling (secara
spiritual) menunjukkan ketidaak
acuhan Allah Swt.
6. Kegembiraan luar biasa.
Ketika kekasih menghujankan
Rahmat – Nya, pecinta yang tulus
menangis. Ini bukanlah air mata
kesedihan, tetapi air mata
kebahagiaan.
7. Perpisahan
Hati pecinta yang tulus hancur
oleh perpisahan dan ia tidak akan
pernah dapat menemukan pelipur
lara apapun.
8. Kesenangan
Pecinta menemukan kesenangan
mengingat kekasihnya. Dengan
menyebut nama – Nya terusmenerus,
hatinya mendaapatkan
kedamaian.
9. Tangisan
Kondisi pecinta benar-benar patut
d i k a s i h a n i , k e t i k a t e r j a d i
p e r p i s a h a n , i a m e n a n g i s
m e n g h a r a p k a n k e d e k a t a n
(washl). Ketika ada washl, ia
menangis banyak bersyukur.
Barang kali cinta yang intens dan
tangis ada kebersamaan.
10. Pujian Kata-kata
Ketika mata terus menerus
mancari kekasih dan hati dibanjiri
dengan cinta kepada – Nya, lisan
pecinta terus aktif melantunkan
pujian kepada – Nya.
(ditulis oleh
Arbayah yang di ambil dari buku
“Cinta Abadi Para Kekasih Allah”
Karangan Faqir Zulfikar Ahmad
Naqshbandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar