Jumat, 13 Juli 2012

“KONDISI PARA PECINTA ALLAH DI DUNIA INI”

“Kami Pertukarkan hari-hari (yang baik daan buruk) diantara manusia” QS. 3 : 140 Dalam mengurangi samudera cinta, pecinta menggalami berbagai kondisi yang akan disebutkan secaara singkat dibawah ini : 

1. Kegelisahan Pecinta begitu gelisah untuk mencapai (washl) Allah SWT. S e h i n g g a i a t i d a k d a p a t beristirahat, meskipun sesaat. Karena demikian sibuknya ia mengingat kekaasihnya. 

2. Putus Asa. K e t i k a k e s e d i h a n d a n keputusasaan menguasai pecinta, tidak ada jalan keluar kecuali menangis, ini meningkatkan keindahan cinta seseorang dan memikat kekasih yang kelihatan jauh. 

3. Antisipasi P e c i n t a b e r h a r a p k e k a s i h melihatnya penuh cinta, penuh kegelisahan ia nunggu-nunggu Rahmat Pencipta alam semesta. Ia tahu bahwaa tujuannya akan terpenuhi dengan pandangan sekilas kekasih. 

4. Pengorbanan Tidak ada berkah yang lebih besar ketimbang menggapai (washl) kekasih, sebaliknya, segala sesuatu yang lain kelihatan sia-sia dan kecil. Untuk merealisasikan capaian ini, p e c i n t a t e r l e b i h d a h u l u mempersiapkan segala sesuatu. 

5. Berkembang Ke m a n a p u n ra h m a t Tu h a n diarahkan, sesuatu mulai tumbuh, sebaliknya, berpaling (secara spiritual) menunjukkan ketidaak acuhan Allah Swt. 6. Kegembiraan luar biasa. Ketika kekasih menghujankan Rahmat – Nya, pecinta yang tulus menangis. Ini bukanlah air mata kesedihan, tetapi air mata kebahagiaan. 

7. Perpisahan Hati pecinta yang tulus hancur oleh perpisahan dan ia tidak akan pernah dapat menemukan pelipur lara apapun. 

8. Kesenangan Pecinta menemukan kesenangan mengingat kekasihnya. Dengan menyebut nama – Nya terusmenerus, hatinya mendaapatkan kedamaian. 

9. Tangisan Kondisi pecinta benar-benar patut d i k a s i h a n i , k e t i k a t e r j a d i p e r p i s a h a n , i a m e n a n g i s m e n g h a r a p k a n k e d e k a t a n (washl). Ketika ada washl, ia menangis banyak bersyukur. Barang kali cinta yang intens dan tangis ada kebersamaan. 

10. Pujian Kata-kata Ketika mata terus menerus mancari kekasih dan hati dibanjiri dengan cinta kepada – Nya, lisan pecinta terus aktif melantunkan pujian kepada – Nya. 

(ditulis oleh Arbayah yang di ambil dari buku “Cinta Abadi Para Kekasih Allah” Karangan Faqir Zulfikar Ahmad Naqshbandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar