Sabtu, 17 September 2011

Menuju Ke Arah Pengembangan Pendidikan Alternatif (Bagian Pertama) Oleh : Ahmad Faizuddin, M.Ed

Apa yang terbayang dalam benak
anda ketika membaca sebuah tulisan
tentang pendidikan alternatif?
Mayoritas diantara kita pastiakan
berpendapat bahwa pendidikan
alternatif adalah pendidikan di luar
sekolah. Pendapat tersebut ada
benarnya, tapi pendidikan yang
bagaimanakah yang diharapkan dari
sebuah alternatif tersebut? Apakah
kita perlu menciptakan sebuah
alternatif pendidikan diluar sekolah?
Pe n d i d i k a n a l t e r n a t i f d i
Indonesia khususnya untuk anakanak
yang kurang beruntung
merupakan isu yang sangat penting
dan menantang untuk ditinjau.
Bangsa kita telah menjalani
pembangunan selama lebih dari 60
tahun. Banyak kemajuan yang
dicapai selama kurun waktu tersebut.
Akan tetapi tantangan pendidikan
yang kita hadapi senantiasa
sama dari satu periode keperiode
selanjutnya. Disadvantaged students
atau siswa yang kurang beruntung
masih tetap menghadapi problema
yang sama yaitu terbatasnya
kesempatan untuk mengecap
pendidikan. Oleh karena itu,
menciptakan sebuah pendidikan
alternatif yang praktis khususnya
untuk anak-anak yang kurang
beruntung tersebut merupakan hal
yang sangat penting pada saat
sekarang dan untuk masa yang akan
datang.
Tulisan ini akan memuat secara
berseri tentang konsep, sejarah,
tujuan, karakteristik, philosofi dan
dasar-dasar pendidikan alterntif.
Secara lebih luas seri tulisan ini juga
akan membahas ide umum tentang
sekolah, pendidikan, pendidikan
alternatif, dan mengapa pendidikan
alternatif tersebut diperlukan.
Selanjutnya sebagai perbandingan
penul i s juga akan mencoba
memberikan beberapa contoh model
pendidikan alternatif yang ada di
Indonesia dan di beberapa Negara
lainnya di dunia dengan harapan bisa
m e n j a d i m a s u k a n u n t u k
pengembangan pendidikan bangsa.

KonsepPendidikanAlternatif
B a n y a k p a k a r t e l a h
mendefinisikan tentang konsep
pendidikan alternatif berdasarkan
pandangan dan era mereka hidup. Di
ma s a p e n j a j a h a n k o l o n i a l ,
pendidikan alternatif menurut Ki
Hajar Dewantara adalah system
pendidikan di luar pengaruh kolonial
yang memberi kankesempatan untuk
belajar dan kemauan keras untuk
hidup dan kehidupan (Wahyudi,
2007). Di era modern, Morley (1991)
memberikan definisi pendidikan
alternatif sebagai berikut:
A means of ensuring that every
young person may find a path to the
educational goals of the community
(sebuah upaya untuk memastikan
bahwa setiap orang bisa menemukan
jalan kearah tujuan pendidikan dari
masyarakatnya);
A means of accommodating our
cultural pluralism making available a
multitude of options (sebuah upaya
mengakomodir kemajemukan
budaya kita yang bisa memberikan
pilihan yang beragam);
A means of providing choices to
enable each person to succeed and be
p r o d u c t i v e ( s e b u a h u p a y a
penyediaan pilihan-pilihan yang bisa
membuat setiap orang sukses dan
produktif);
A means of recognizing the
strengths and values of each
individual by seeking and providing
the best available options for all
students (sebuah upaya mengenali
kelebihan dan nilai dari setiap
individu dengan jalan mencari dan
menyediakan pilihan terbaik untuk
setiap siswa);
A sign of excellence in any public
school system and community
(sebuah bentuk keberhasilan di
sekolah umum dan di dalam
masyarakat);
A means for addressing the
transformation of our schools (sebua
hupaya menuju transformasi
sekolah-sekolah). (Sebagaimana di
kutip oleh Chalker & Brown, 1999, h.
33).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar