Bila anda pernah menonton sebuah sinetron yang
d i p u t a r o l e h s t a s i u n
televisi swasta di Jakarta yang hampir
mirip dengan judul di atas, yaitu
“Anakku sayang, anak ku malang” yang
menceritakan tentang kisah orang tua
yang sangat sayang terhadap anaknya,
kasih sayangnya selalu diberikan
dengan cara apapun, permintaan dan
kebutuhan akan selalu dipenuhi oleh
orang tuanya dengan harapan agar
kehidupan sang anak dapat terjamin
sukses dan mendapat kebahagiaan.
N a m u n a p a h e n d a k d i k a t a
kenyataannya kehidupan sang anak
tersebut selalu mengalami rintangan
dan penderitaan yang sangat pedih
bahkan sesungguhnya tidak mungkin
diterimanya. Apa daya hingga akhir
kemalangan hidup yang dirasakannya.
B e g i t u p u n , a n d a i k a t a k i t a
hubungkan antara kisah tersebut
dengan judul di atas, maka kita
temukan jawaban yang hampir sama,
yaitu masjid dibangun dalam bentuk
yang sangat indah, tapi masjid
ditinggalkan tidak diisi oleh jama'ah.
Salah satu tugas diantara sekian
banyak tugas yang telah dibebankan
kepada Penyuluh Agama Islam
Fungsional di bawah bidang atau seksi
P e n a m a s ( P e n d i d i k a n A g a m a ,
P e m b i n a a n M a s y a r a k a t d a n
Pe m b e r d a y a a n M e s j i d ) . U n t u k
m e n d a t a , m e m b i n a d a n
menghidupkan suasana mesjid ke arah
kesejahteraan dan kemakmuran.
Sesuai dengan data yang telah
terkumpul dan tercatat dalam buku
direktori Mesjid Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Aceh,
jumlah mesjid di Aceh Besar saat ini
155 buah.
Bangunan mesjid di Aceh terus
bertambah dan berkembang pesat,
bagaikan cendawan yang tumbuh di
musim hujan, baik mesjid lama yang
punya catatan sejarah tersendiri
maupun mesjid baru dengan corak
gaya dan arsitektur yang beraneka
macam pula, hingga arsitektur khas
Timur Tengah pun sudah ada di
Provinsi Aceh.
Sungguh satu hal yang sangat
m e n g g e m b i r a k a n k i t a k a r e n a
masyarakat Aceh pada umumnya
sudah mampu di bidang ekonomi serta
punya pikiran di bidang agama yang
lebih meyakinkan. Ini dapat dibuktikan
dengan lahirnya masjid-masjid baru,
bentuk bangunannya yang sangat
indah, halaman luas dan di dalam pun
lengkap dengan peralatan modern,
seperti microfon, sound system, kipas
angin dengan berbagai macam merek
sampai mesjid ber AC pun sudah ada.
Padahal semua itu butuh biaya
yang sangat besar sampai puluhan
milyar rupiah.
Seandainya ditanyakan
berapa biaya yang telah dihabiskan
untuk kebutuhan mesjid ? pasti
jawabannya “Berapapun diperlukan
tetap kami usahakan dananya, agar
mesjid lebih indah dan megah”.
Fakta dan realita memang di Aceh
sedang giat-giatnya berlomba untuk
membangun mesjid yang indah dan
mewah. Semua sayang dan tersentuh
hati dalam hal bangunan fisik dan
materi. Sedikit yang terbayang untuk
apa mesjid ini diisikan.
Bukankah Rasulullah SAW telah
berpesan dalam sebuah sabda yang
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Abu
Daud “Aku tidak menyuruh kamu
membangun mesjid untuk kemewahan
(keindahan) sebagaimana yang
dilakukan oleh kaum yahudi dan
Nasrani.”
Mesjid artinya tempat sujud, atau
lebih luas lagi pengertiannya yaitu
suatu bangunan yang didirikan untuk
tempat beribadah kepada ALLAH SWT
dan tempat bermusyawarah serta
b e r m u a m a l a h d e n g a n s e s a m a
manusia, dalam artinya di samping
tempat sholat, zikir dan pengajian juga
dapat dilaksanakan segala kegiatan
yang bermanfaat bagi ummat.
Tapi
sungguh sangat disayangkan masih
banyak mas jid yang tidak ada
p e n g u r u s n y a d a n b e l u m a d a
pengelolanya, sepi dari kegiatan
bahkan ada mesjid yang tidak
dilaksanakan sholat 5 waktu, kecuali
hari Jum'at dan hari raya.
Andaikan mesjid bisa ngomong,
pasti mesjid akan berucap “untuk apa
aku dihias, dipercantik dan dibubuhi
warna warni ? sedangkan aku selalu
kesepian menyendiri tidak ada yang
peduli dan mengunjungiku, tidak ada
yang tidur (I'tikaf) bersamaku sungguh
munafik engkau, katanya sayang tapi
aku kau tinggalkan sungguh jauh dari
jama'ah. Saat azan dikumandangkan
Allah mengundang kita untuk menuju
kemenangan, tapi kita cuek aja tidak
mau penuhi undangan Allah kita sibuk
dengan kerja nongkrong di warung,
duduk dipinggir jalan dan di café-café
dengan HP, laptop, internet dan
televisi.
B u k a n k a h k i t a t e l a h s i a p
membangun mesjid yang indah dan
luas ? maka harus siap dengan jiwa
penuh iman untuk memakmurkan
masjid dengan berbagai kegiatan
terutama ibadah sholat dan pengajian.
Ingat firman Allah SWT dalam Al-
Qur'an pada surat At-Taubah ayat 18
yang artinya “Sesungguhnya orang
yang memakmurkan mesjid Allah
mereka yang beriman kepada Allah dan
hari akhir dan mendirikan shalat,
menunaikan zakat serta tidak takut
kecuali hanya kepada Allah SWT”.
Penulis adalah Penyuluh Agama
Islam Fungsional Kabupaten Aceh Besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar